Saat kami kecil memang kami tampak seperti anak ayam, lemah tak berdaya.
Tapi kami tidak berkicau seperti anak ayam.., melainkan memekik.
Meski bagi mereka suara kami parau dan mengusik, kami tak perduli!”
Karena nanti ketika kami tumbuh besar, mereka akan balik bergidik!”
Seekor garuda tetaplah garuda, percayalah!”
Meskipun ia dibesarkan diantara anak ayam., ia tetaplah garuda.
Hanya menunggu waktu hingga sayapnya menguat.
Dan ia akan terbang tinggi meninggalkan kawanan anak ayam yang lemah.
Biarkan mereka berkoak sepuasnya tentang Indonesia!”
Dan kita tetap mengepakkan sayap dengan anggun penuh wibawa.”
Karena kita adalah garuda dan bukannya ayam!”.
Sedang ayam berkotek dan berkoak tiada henti karena ketakutan.
Mungkin impianku ini adalah tertawaan..”
Tapi tidak bagi kumpulanku.., anak- anak sang garuda
Yang terlahir tuk terbang tinggi mengatasi angkasa.
Dimana ayam tak akan pernah mengerti apa yang dirasakan garuda di langit tertinggi.
Terbanglah tinggi Garudaku..”
Terbanglah menuju Indonesia raya yang Gemah Ripah Loh Jinawi.
Bawalah Merah putih ke langit tertinggi.
Dimana tidak ada seekor burung pun yang bisa melampaui..”
Written By: Yoan Nababan/ 16 November 2009/ Pkl. 09:18. WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dan kritik.
Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.
Terimakasih
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.