Ini adalah sebuah kisah cinta dua anak manusia.
Sebuah kisah yang menggambarkan keagungan cinta.
Sebuah kisah yang hendaknya membuat kita sadar..”
Bahwa cinta tak pernah mengenal kata menyerah.”
Meski yang menjadi lawannya adalah kematian..”
=====================================
Di pesisir pantai Skotlandia diceritakan ada sepasang kekasih.’
Hubungan mereka indah.., penuh dengan tawa kebahagiaan.
Tak pernah sekalipun mereka terlibat pertengkaran hebat.
Yang ada hanya canda tawa menyertai percintaan mereka.
Sebuah kisah nyaris sempurna yang bisa diimpikan semua orang..”
Sang pemuda adalah seorang nelayan yang tekun dan cekatan.
Sedangkan sang pemudi adalah gadis lembut penjual bunga hias.
Sehabis pulang berjualan, sang pemudi akan pergi menuju pelabuhan.
Menyambut kepulangan kekasihnya dari berlayar ditengah lautan.
Hanya berteman sebuah lilin, ia menunggu kekasihnya hingga senja.
-----------------------------------------------------------------(Hening)
Menunggu.., pekerjaan yang membosankan bagi banyak orang.
Namun tidak bagi sang gadis yang begitu mencintai sang pemuda.
Dengan penuh kerinduan ia menunggu kilauan lentera kapal kekasihnya..”
Sebuah kilauan dari tengah horizon lautan yang akan tampak semakin dekat.
Dan ia akan tersenyum tiap kali memastikan itu adalah kapal kekasihnya.
Cinta.., sungguh kuat kuasanya memampukan seseorang.”
Hingga tak pernah sekalipun sang gadis berkeluh kesah.
Meski kegiatan ini telah ia jalani lima tahun lamanya.
Sebuah penantian yang yang dijalani dengan penuh cinta.
Hingga suatu hari.., tepatnya sehari sebelum natal dirayakan.”
-------------------------------------------------------------------(Hening)
Sore itu setelah pulang berjualan, ia hendak pergi ke pelabuhan seperti biasanya.
Tidak lupa juga ia membawa sebuah lilin sebagai penerangannya di pelabuhan.
Hari itu adalah sehari sebelum natal, dan ia berharap bertemu kekasihnya lebih awal.
Dengan sesekali bernyanyi ia menunggu kekasihnya, hingga senja berganti malam..”
Dengan sedikit kekhawatiran ia mulai berdoa, berharap kekasihnya tidak dalam bahaya..”
Udara yang dingin semakin menusuk saja, bahkan lilinnya pun hampir padam
Banyak kapal telah bersandar di pelabuhan, kecuali kapal kekasihnya tercinta.
Hal ini semakin merisaukan hatinya, sungguh begitu banyak ketakutan terlintas.
Hingga tengah malam pun menjelang, dan untuk sesaat ia pun tertidur lelah.
Dalam tidurnya itu, ia bermimpi melihat kapal kekasihnya tenggelam ditengah lautan.
---------------------------------------------------------------------(Hening)
Gadis itu terbangun dan menangis, ia hendak berteriak namun tak bisa.
Kesedihannya terlalu besar untuk dilampiaskan di tengah kesepian malam.
Yang bisa ia lakukan hanyalah menangis, sambil berharap kekasihnya baik-baik saja.
Dinginnya malam bahkan tak dihiraukan lagi oleh si gadis yang terus terjaga..”
Hingga malam berganti pagi, gadis itu tetap terjaga namun kekasihnya tak jua pulang.
Dengan hati yang sendu ia pun berlalu dan kembali pulang untuk bekerja.
Namun bukan berarti ia melupakan sang pemuda, karena seperti biasanya..”
Sang gadis kembali ke pelabuhan dan menanti seperti yang biasa ia lakukan.
Dengan sebuah lilin disampingnya ia menanti dan terus menanti kekasihnya.
Minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun, namun sang pemudi tetap setia.
----------------------------------------------------------------------(Hening)
Hingga malam natal yang sama itu pun tiba, tepat setahun lama kenangnya.
Namun belum juga ada tanda kepulangan sang pemuda yang sangat ia damba..”
Hingga tiba-tiba di tengah kabut malam tampak seberkas cahaya di horizon lautan.
Dengan tersenyum bahagia sang pemudi menatap lekat-lekat apakah benar..”
Apakah benar yang dilihatnya adalah kapal kekasihnya, dan ternyata benar!”
Cinta.., ia berteriak gembira sambil melambaikan tangan kearah kapal.
Semuanya tampak seperti mimpi dan begitu indah untuk dilukiskan.
Sebuah kerinduan telah terbayar sudah, mengakhiri sebuah penantian panjang
Akhirnya ia dapat kembali bertemu dengan kekasihnya setelah sekian lama.
Namun sepertinya ini adalah pertemuan yang akan mengubah segalanya..”
------------------------------------------------------------------------(Hening)
Karena di keesokan harinya.., ketika orang hendak melakukan misa Natal.
Pelabuhan menjadi begitu ramai karena digemparkan sebuah peristiwa!”
Sesosok tubuh gadis muda terbujur kaku tak bernyawa di pinggir pelabuhan.
Wajahnya pucat, menandakan gadis ini mengalami kedinginan yang hebat.
Namun yang mengherankan adalah.., sebuah senyum penuh damai tersungging di bibirnya.
Sebuah senyum yang mengingatkan orang pada seorang gadis lembut nan setia.
Seorang gadis yang dikenal oleh orang banyak dengan panggilan; gadis penantian.."
Gadis yang melewatkan sore hari hingga paginya untuk menanti seorang pemuda.
Seorang pemuda yang pergi berlayar dan tak kembali jua hingga setahun lamanya.."
Namun tampaknya kini pemuda tersebut telah datang menjemputnya tadi malam.."
Karena dari senyumnya orang dapat menyimpulkan satu hal.."
Ia kini telah bertemu kembali dengan kekasih yang dinantinya.."
Di suatu tempat yang kekal.., dimana mereka tak akan lagi terpisah.
Tempat dimana mereka akan menjalani kebersamaan yang kekal untuk selamanya..”
YA.., UNTUK SELAMANYA."
Written by:Yoan Nababan/ 14 Desember 2009/ Pkl. 01:20 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dan kritik.
Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.
Terimakasih
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.