Namun jiwanya menjadi begitu lemah bagaikan pelita redup yang enggan padam, tersiksa dalam pembuangan terselubung di masa tuanya.." Sebuah hukuman yang lebih menyiksa dibanding pembuangan penjajah, yaitu terbuang oleh penguasa dan diasingkan dari rakyat yang dicintainya. Di sebuah wisma kecil yang tak sebanding dengan jasanya sebagai bapak bangsa.."
Wajahnya yang dahulu dikagumi dan digilai para gadis, hanya tinggal kenangan dibalik sosok tua yang menyendiri. Suara berkharisma dan pemikiran yang dulunya begitu kritis dan mumpuni, kini terbalut bisu seorang tua yang menahan sakit dalam sepi. Dibiarkan begitu saja seperti orang yang tak pernah punya arti.."
Hanya sebuah revolusi yang mampu melahirkan seorang pembesar, mungkin itu kenangnya dalam catatan perjuangan negri. Dan hanya dengan sebuah revolusi jualah yang menenggelamkan kebesarannya, itulah yang dialaminya pada suatu hari nan pedih.." Sebuah hari yang diawali dari sebuah revolusi yang tak dimengerti sampai kini.."
Tidak ada yang lebih pedih daripada ditinggalkan oleh orang yang terkasih, dan yang ia kasihi adalah bangsa ini, dan bangsa ini meninggalkannya!" Tidak ada yang lebih menyiksa jiwa dibanding terasing dari sanak famili, karena dalam sekaratnya pun.., ia dikekang bagaikan singa tua tanpa daya. Sungguh sebuah perlakuan yang tak layak bagi orang yang dicintai rakyat banyak!"
Singa tua yang sempat menggoncang dunia dengan auman dan geramannya, telah tiada setelah menderita untuk waktu yang cukup lama. Namun singa tua yang dikagumi orang banyak itu sempat berbicara pada pidato akbar terakhirnya; Jangan sekalipun melupakan sejarah! Karena bangsa yang besar adalah bangsa yang ingat akan jasa para pahlawannya.." Sebuah peringatan keras dan tegas, seakan meramalkan kekejaman yang akan dialami di masa tuanya. Dan juga sebuah akhir paragraf yang dibacakan sebelum cerita sang Putra Fajar benar-benar berakhir.."
Written by: Yoan Nababan/ 04 November 2009/ PKl: 22.33 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dan kritik.
Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.
Terimakasih
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.