Selasa, 14 Desember 2010

"Cinta Ibu"

Ketika engkau masih menyusu, dia setia menidurkanmu hingga larut malam.
Namun engkau terbangun dan merengek hanya karena popok basah.

Ketika engkau mulai berjalan, ia setia menatah kedua tanganmu
Namun ketika engkau mahir, kau lari dari panggilannya

Ketika engkau mulai tahu mengenai mainan, ia memutar otak untuk menyisihkan uang belanja.
Namun ketika engkau bosan, dengan mudahnya itu kau campakkan dan hilangkan.

Ketika engkau mulai bersekolah, ia setia menyiapkan keperluan sekolahmu setiap pagi.
Namun ketika engkau pulang, engkau langsung melempar pakaian dan buku di kamar.

Ketika engkau meminta uang jajan, ia mengurangi porsi makannya tanpa engkau ketahui.
Namun engkau membeli apa yang tak perlu dan membuatnya resah akan kesehatanmu.

Ketika engkau beranjak dewasa, ia setia menunggumu pulang dari sekolah dan kursus.
Namun engkau asyik bermain dengan teman dan jalan-jalan dengan kekasihmu.

Ketika engkau mulai bekerja dan mendapat penghasilan, ia tak pernah sekalipun meminta
Namun engkau sudah merasa terbebani dengan biaya chek-up rumah sakit rutin.

Ketika engkau menuju pelaminan, ia memberi pesan padamu dan pasanganmu.
Namun engkau menegurnya dan berkata; ini rumah tanggaku!"

Ketika engkau sengsara dan mendapat kesulitan, ia resah dan segera meneleponmu
Namun engkau membentaknya, dan berkata ini semua gara-gara ibu!

Ketika engkau bahagia dan hidup mapan sekeluarga, ia sendirian di rumah mengharap kau menjaganya
Namun engkau pura-pura tidak tahu, dan merasa akan menjadi beban saja.

Ketika waktu terhenti dan ibu telah tiada.."
-----------------------------------------(Hening)

Engkau terdiam dan tersadar.."

Tak pernah sekalipun engkau ingat hari ulang tahunnya!
Tak pernah sekalipun engkau mengajaknya makan meski itupun masakannya!
Tak pernah sekalipun engkau menyelimuti kakinya seperti ia menyelimutimu ketika bayi!
Dan tak pernah sekalipun engkau mengucapkan namanya dalam doa sebanyak nama kekasihmu!
-----------------------------------------(Hening)

Jadi, jangan katakan engkau mengenal cinta sejati sebelum mencintai ibumu.."
Karena ibu adalah orang yang membesarkan kita dengan penuh kasih sayang dan tanpa pamrih...
Sama seperti kasih, kasih itu murah hati, tidak iri hati dan menghapus segala pelanggaran.
Tak pernah ada ibu yang menjelekkan anaknya, melainkan membela dan menuntun anaknya tanpa lelah.

CINTAI IBU.."


Written by:Yoan Nababan/29 Oktober 2009/ 22:22 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dan kritik.

Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.

Terimakasih

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.