Selasa, 14 Desember 2010

"Pencarian Iman"

Seorang teman pernah bertanya pada saya; kemanakah anda setelah mati?
Saya menjawab..,tentu saja surga.”
Seberapa yakin anda?” sahutnya

Sesaat saya terdiam.."
-----------------------------(Hening)

Saya pun mulai merenung, memikirkan jawaban apa yang bisa saya katakan.."

Meski saya seorang Kristen dan diajarkan; barang siapa yang percaya padaNya akan mendapat keselamatan di akhirat,tetap saja saya ragu.
Ragu pada diri ini, dan bukan pada kebenaran Firmannya!"
Mengapa saya ragu?"
Tidak lain karena satu hal.."
Saat itu keimanan saya hanyalah warisan dari orangtua turun temurun.
------------------------------(Hening)

Saat saya terdiam, teman saya melanjutkan perkataannya.. ”

Saya tidak yakin nanti saya masuk sorga.., karena saya sadar bahwa iman adalah perbuatan.”
Dan saya belum berbuat apapun untuk keimanan saya ini.
Saya hanya menerima apa yang saya terima sejak lahir.., yaitu keagamaan saya.
------------------------------(Hening)

Kemudian saya merenung.., menggali apa yang bisa saya pahami dari apa yang telah saya lalui dalam hidup ini.

Setiap manusia memiliki dosa yang mereka tutupi dengan kesalehan mereka, dan saya juga adalah bagian dari semua itu.
Saya percaya pada injil dan kebenarannya.
Tapi saya membohongi diri dengan pergi ke gereja tanpa hati yang terpanggil, melainkan hanya seperti memenuhi absensi mingguan saja.”
Saya tahu bahwa seharusnya saya tidak begini, jika saja saya mau mencari Tuhan dan kebenaranNya. Dan masalahnya.., saya tidak pernah benar-benar mencari!"

-----------------------------(Hening)

Mata kami saling menatap, berbicara dari hati ke hati tanpa perlu bersuara.
Berbicara mengenai kekhawatiran nasib kami di akhirat.
Mulai mengerti betapa dangkalnya iman, dan dalamnya kemunafikan kami.
-----------------------------(Hening)

Di tengah keheningan itu kuberikan sebuah pertanyaan dan juga pernyataan.."

Sesatkah kita, jika selama ini kita mengatakan bahwa kita telah mendapati?"
Padahal kita sama sekali tidak pernah mencari!"

Sesatkah kita, jika semua orang beragama di dunia ini berkata..”
Lihat, aku telah menemukan pagi!"
Padahal pagilah yang mendatanginya, ketika ia masih terlelap di alam mimpi!"

Kita telah sesat, karena itulah hati kita menghakimi kita.
Menghakimi kita yang tidak berkaca pada aib diri dan kemunafikan selama ini.

Kita selalu mengaku dengan mulut bahwa kita beragama, tapi hati kita sadar bahwa kita belum pernah mencari kebenaran Tuhan.."
Kita berdiam diri seakan telah mendapati keselamatan surgawi secara mutlak!"
Padahal iman yang kita bawakan sekarang adalah iman yang diwariskan, bukan karena panggilan hati kita tuk mencari.."

Iman adalah percaya pada apa yang belum kita ketahui, tapi bukan berarti percaya pada apa yang belum kita cari."
Jadi apakah yang harus saya banggakan atas iman saya dan yakin masuk sorga?"

Bukankah iman timbul dari pendengaran?"
Bagaimanakah saya bisa mengatakan diri beriman, jika saya bukan pencari firman?

Iman hidup karena adanya perbuatan!"
Masalahnya.., sudahkah saya berbuah dan bekerja untuk iman saya ini..?
-------------------------------(Hening)

Karena itu hendaknyalah setiap orang mengerjakan keselamatannya dan mulai mencari.."

Karena ada tertulis;
Carilah.., maka engkau akan mendapat."
Karena barangsiapa yang mencari kerajaan sorga dan kebenarannya, segala sesuatunya akan ditambahkan padanya.."
Yaitu keselamatan itu sendiri."



Written by: Yoan Nababan/ 25 November 2009/ Pkl. 00:11 WIB.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dan kritik.

Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.

Terimakasih

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.