Kamis, 16 Desember 2010

"Aku Hendak Melukis Engkau"

Bisakah engkau tenang dan diam sejenak?
Aku hendak melukis engkau.

Bisakah engkau menatap ke depan, padaKu?
Aku hendak melukis engkau.

Bisakah engkau jangan melihat kebelakang?
Aku hendak melukis engkau.

Bisakah engkau sedikit tersenyum untukKu?
Aku hendak melukis engkau.

======================
Hening
======================

Sebab engkau tidak bisa tenang..”
Engkau tidak mau menatap diriKu.
Engkau selalu melihat kebelakang.
Maka lihatlah, inilah lukisanmu itu!

Sekarang engkau bisa melihat hasilnya.
Aku berusaha melukismu dengan indah.
Meski sedikit sulit untuk melukiskannya.
Namun inilah yang dapat Aku lukiskan..”

=======================
Hening
=======================

Sekarang, maukah engkau tenang?
Menatap kedepan, kepadaKu saja?
Serta tidak sibuk melihat kebelakang?
Dan memberi sebuah senyum indah?

Jika ya, maka aku akan melukis engkau.
Aku akan melukis engkau dengan indah.
Melebihi indahnya bunga teratai danau.
Ya.., Aku hendak melukis hidupmu Indah!


Written by: Yoan Nababan/ 05 September 2010/ Pkl. 02: 40 WIB

"SADAR PANCASILA"

Mereka bukan generasi yang tahu artinya persatuan.
Mereka hanyalah generasi yang lupa sejarah bangsa.

==================
Hening
==================

Mereka bangga sekali menyebut khilafah.
Tapi sholat dan keimanannya pun kurang.

Mereka mengaku negarawan yang bermoral.
Tapi tak segan merampas hak kaum marjinal.

Mereka meminta untuk dapat diperlakukan sama.
Tapi seringkali bertindak seperti berbeda bangsa!

Mereka ingin menegakkan demokrasi dan kebebasan.
Tapi mereka lupa bahwa bangsa kita ini bukan liberal!

Mereka meminta kesejahteraan buruh dan rakyat miskin kota.
Tapi mereka lupa bahwa kita bukan bangsa buruh dan terlunta!

====================
Hening
====================

Kita sepakat Pancasila sebagai dasar Negara?
Lalu mengapa masih ada bebas menggugat?

Kita mengaku Negara hukum serta manusiawi?
Lalu mengapa masih pilih kasih dalam mengadili?

Kita ingin diperlakukan sama dihadapan Negara?
Lalu mengapa kita masih membuat batas sosial?

Kita ingin menegakkan demokrasi musyawarah di negri ini?
Lalu mengapa yang kita terapkan liberalisme system voting?

Kita mengaku memperjuangkan keadilan social?
Atau hanya perjuangan kelas seperti Karl Marx?

=====================
Hening
=====================

Kita adalah Negara yang ber Tuhan, bukan Negara yang berlandaskan Agama!
Kita adalah bangsa yang manusiawi yang menjunjung hukum dan kemanusiaan!
Kita berbeda namun dipersatukan oleh satu kesepakatan bersama, PANCASILA!
Kita bermusyawarah untuk menjaga kekeluargaan bukan mencari kemenangan!
Kita bersatu membangun bangsa, bukannya saling memperjuangkan kelasnya!

----------------
RENUNGKAN!
----------------

Jadi tepat jika saya katakan bahwa mereka bukan generasi yang tahu artinya persatuan.
Mereka hanyalah generasi yang lupa sejarah bangsa.

Mereka lupa bahwa Pancasila itu berisi lima butir, bukan difragmentasi sesuka hatinya.
Itu sebabnya generasi ini tidak akan pernah sadar..”

Sebelum mereka tahu apa itu PANCASILA!


Written by: Yoan Nababan/ 03 Oktober 2010/ Pkl 02: 10 WIB


"PEMIMPIn"

Kebenaran itu bagai sebuah bom waktu yang menunggu orang mengamini kebenaran tersebut atau menjadi granat pembunuh bagi dirinya sendiri.

=================
Hening
=================

Banyak orang berbicara mengenai masalah Negara ini, semakin banyak dibicarakan maka semakin banyak masalah yang harus dihadapi.

Salah satunya adalah menghadapi ribuan bibir yang bercuap memenuhi layar televisi dan juga aneka media masa yang ada di negri ini.

Saya percaya mereka adalah lulusan terdidik, beberapa merupakan tamatan terpintar yang terakreditasi mumpuni dibidang masing-masing.

Namun sayangnya kita juga harus sadar bahwa membawahi kaum terdidik seperti ini  lebih sulit dibandingkan mengurus seekor sapi liar.

=================

Saya tidak mengabaikan bahwa perlu orang pintar di negri ini untuk mengarahkan kita menuju Indonesia yang lebih baik dari hari ini.

Tapi saya lebih percaya bahwa suatu bangsa dapat maju jika setiap orang memiliki kerendahan hati dan kepercayaan satu sama lain.

Banyak orang pintar mengatakan bahwa diperlukan kepemimpinan dan kharisma dalam hal ini, tapi benarkah hal ini saudaraku terkasih?

Saya harus jujur mengatakan hal ini, orang pintar adalah orang yang sangat sulit untuk mengakui dan menghargai kejeniusan orang lain.

================

Insting orang pintar tidak jauh berbeda dengan insting seorang raptor purbakala yang mengintai dan mencari kelemahan dari mangsanya.

Karena itu saya katakan sangat diperlukan seorang pemberani untuk membawahi orang-orang pintar ini, orang yang berhati dingin sekali.

Saya tidak sedang menyebut bahwa pemimpin yang kita butuhkan adalah seseorang yang  berdarah dingin memimpin dengan tangan besi.

Tapi seorang pemimpin yang tidak memiliki kalkulasi pintar dan spekulasi keuntungan pribadi dari setiap keputusan penting yang diambil.

===============

Ia tidak mencari popularitas dan membangun image, apalagi khawatir akan penilaian orang-orang yang siap menghabisi kariernya nanti.

Ia hanya melakukan apa yang ia anggap benar dan terbaik untuk negrinya, berani maju paling depan dan tidak suka kompromi sana-sini.

Sebab pemimpin ini tidak sedang membangun image dan mencari popularitas, melainkan mengorbankan diri untuk apa yang disebut VISI!

Mereka mengawali segalanya dengan Revolusioner, menjalankan dengan Kontroversial dan mengakhirinya dengan Dramatikal!

===============
Hening
===============

Itulah sebabnya seorang Kennedy ditembak, Soekarno disekap dan Gorbachev diasingkan.
Bagi mereka ada sebuah VISI yang harus dijalankan, sebuah ide baru menuju era yang baru.

Karena itu saya katakan kembali.."

Kebenaran dari sebuah VISI itu bagai sebuah bom waktu yang menunggu orang mengamininya.
Atau berbalik menjadi granat pembunuh bagi dirinya sendiri, tanpa ada satu orangpun perduli.."

Tapi sekali lagi.., PEMIMPIn INI TIDAK PEDULI!

^_^


Written by: Yoan Nababan/ 15 Oktober 2010/ Pkl. 01: 10 WIB


"Gembala Yang Baik"

Ada sembilan puluh sembilan ekor.
Tapi tak ada satu ekorpun akan Kubiarkan hilang.

Ada sembilan puluh sembilan ekor.
Tapi tak ada satu ekorpun akan Kuabaikan diam.

Ada sembilan puluh sembilan ekor.
Tapi tak ada satu ekorpun luput dari perhitungan.

======================

Sebab Akulah gembala yang baik.
Gembala yang baik mengenal domba-dombanya.

Sebab Akulah gembala yang baik.
Tak akan Kubiarkan seekorpun hilang tersesat.

Sebab Akulah gembala yang baik.
Yang  mencari seekor domba tak masuk hitungan.

======================
Hening
======================

Karena Akulah gembala yang baik.."
Aku tahu mengapa engkau bersedih.
Mengetahui apa yang engkau alami.

Karena Akulah gembala yang baik.."
Aku mencarimu yang patah hati.
Dan menuntunmu untuk kembali.

Karena Akulah gembala yang baik.."
Aku menggendongmu yang letih.
Dan mengobati hati yang bersedih.

======================

Ingatlah, Akulah gembalamu yang baik.
Yang tak akan membiarkanmu sendiri.
Tersesat menapaki kepedihan hidup ini.

JanjiKu.., tak seekor pun akan hilang!
KasihKu akan menyertai.."
Hingga akhir jaman.


Written by: Yoan Nababan/ 07 September 2010/ Pkl. 02: 02 WIB


"Bagaikan Elang Muda"

Kekristenan bukan soal bangunan dan tempat ibadah.
Melainkan keimanan dan persaudaraan antar jemaat.

Yang dibutuhkan orang Kristen hanya dua hal.
Alkitab dan Iman yang teguh terhadap Tuhan.

Apa artinya membangun gedung ibadah tapi hati tak menyembah.
Apalah artinya mempertahankan bangunan namun kasih lenyap?

Biarkanlah benih dipijak agar benih itu semakin tertanam.
Demikianlah kekristenan berakar saat jemaat itu tertekan.

Biarkanlah gedung-gedungmu dibakar agar imanmu berkobar.
Seperti seekor elang muda yang dipaksa keluar dari sarangnya.

Karena itu biarlah engkau tertekan dan terdepak keluar.
Sebab dengan begitu engkau belajar terbang di angkasa.

Terbang melanglang keseluruh dunia memberitakan Kabar Sukacita.
Bukan membangun sarang mewah dan nyaman yang memanjakan.

Sebab kekristenan bukan diletakkan pada kemewahan.
Melainkan kebersamaan ditengah kesederhanaan dunia.
======================================

Karena itu janganlah engkau risau saat engkau terdesak keluar.
Sebab jemaat tidak membutuhkan gedung yang luas dan mewah.
Melainkan sebuah tempat dimana kasih persaudaraan itu nyata.


Written by: Yoan Nababan/ 08 Agustus 2010/ Pkl. 22 : 55 WIB.

Rabu, 15 Desember 2010

"Natal Terbaik"

Bayangan saat anak-anak itu muncul..”
Saat mendengar sayup keceriaan anak-anak.
Saat dijanjikan baju baru oleh orangtuanya.
Ya, semangat natal itu terasa lewat keceriaan, bukan sekedar perayaan.

==========================

Saya beruntung lahir ditengah keluarga yang masih mampu menyisakan uang di akhir tahun untuk merayakan natal dengan segala kehebohannya.
Memang benar saya tidak memiliki hidup yang super sempurna, dimana saya bisa mendapatkan segala keindahan dunia ini,

Tapi saya tahu, bahwa saya beruntung masih dapat memiliki kesempatan untuk merasakan keindahan natal tersebut, tidak mewah tapi saya rasa sempurna!

^_^

==================

Sewaktu kecil saya mengidamkan untuk bertemu Santa Claus, dipangku dan diberi hadiah.
Tetapi saya rasa sepotong kue nastar dan kacang dapat menepis keinginan tersebut.
Dan yang terbaik dari natal ternyata bukanlah perkara dipangku dan diberi hadiah oleh Santa Claus, tetapi bagaiamana menjadi Santa Claus tersebut.
Ya, keindahan natal ternyata adalah bisa makan kue bersama dan berbagi satu sama lain.

Santa Claus memang tidak pernah datang ke kota saya, tetapi sejak kecil saya dikelilingi oleh para “Santa Claus Sejati” yang membuat senyum kanak-kanak saya mengembang.

==================

Hari natal tidak semarak tanpa pohon natal, itu katanya.”
Tetapi tahukah anda bahwa sejak kecil sampai sekarang, di rumah saya tidak pernah terpajang pohon natal?!
Ya.., bagi banyak orang terlebih lagi anak-anak kecil, rasanya tidak sempurna jika tidak memiliki pohon natal di rumahnya pada hari tersebut.
Tetapi rasanya pohon natal tidak menjadi komoditi utama dalam suasana natal rumah kami.
Sebab ada hal yang terbaik melebihi sebuah pohon natal, yaitu datangnya truk minuman bersoda.
Tidak ada yang lebih baik dari minuman bersoda, bahkan saya memiliki impian suatu saat nanti memiliki kolam renang penuh minuman bersoda rasa cola!

:D

Dan yang lebih seru tidak hanya  sebatas itu..”
Tetapi betapa nikmatnya mencuri sebotol minuman tersebut dari dapur.

===================

Hal identik lain dari natal adalah baju baru, anak kecil mana yang tidak mengharapkannya?
Baju dan sepatu baru adalah kado terbaik yang bisa saya dapatkan saat natal tiba.
Tetapi apakah itu inti dari natal bagi saya?
Saya rasa tidak.., sebab sewaktu kecil saya merasa ada yang lebih saya inginkan dari sekedar sebuah baju baru.
Saya sangat suka melihat mamak memiliki sesuatu yang baru.
Saya lebih senang melihat mamak saya menjadi begitu cantik di hari natal!
Karena dimata saya sejak kecil sampai sekarang, mamak sayalah yang tercantik dan harus paling cantik!
Saya lebih iri melihat ibu orang lain terlihat cantik dibanding melihat anak lain memiliki hadiah dan mainan terbaik.

^_^

Bagi saya pribadi.."
Sebanyak apapun kesenangan yang saya miliki tetapi mamak saya tidak miliki, itu adalah kesia-siaan!

===================

Sepertinya itu semua natal terbaik yang saya miliki sewaktu kecil.
Sudah saya katakan bahwa saya tidak memiliki segala hal untuk memiliki natal impian.
Tetapi saya memiliki hal terindah yang saya rasa cukup untuk membuat natal itu bermakna.
Saya memiliki keceriaan dan semangat berbagi.
Itulah natal yang terbaik bagi saya pribadi.
Jadi ketika anda merasa bahwa ada yang kurang dalam natal anda.
Maka saya katakan kembali berulang kali.
Syukurilah apa yang ada.

Sebab dengan bersyukur, kesenangan akan menemukan jalannya.

==============================================
Orang yang sering mengeluh ternyata bukan orang-orang yang kekurangan, tetapi orang yang menyia-nyiakan banyak hal dalam hidupnya hanya untuk perkara kecil dan sesaat.


Written by: Yoan Nababan/ 05 Desember 2010/ Pkl 04:30 WIB

"Kebenaran Agama?"

Tidak berarti dengan mengamini kita mengimani.
Tetapi dengan mengimanilah kita mengamininya.

===================================

Akhir-akhir ini seringkali saya menjumpai umpatan dan penyerangan terhadap suatu kelompok yang tidak jarang menjurus kepada SARA.
Konflik ini terjadi dimana saja, mulai dari dunia nyata sampai dunia maya.
Semua topic bisa melenceng kepada perpecahan dan penghinaan symbol keagamaan.
Jujur saja setiap kali melihat pemikiran dan komentar dangkal seperti itu, saya menjadi sedih.
Saya sedih karena saya melihat begitu nyatanya kekejaman pemikiran manusia yang membenarkan dirinya, meninggikan diri dan merasa lebih baik.

=======
Hening
=======

Satu pertanyaan sederhana..”
Ketika saya mengatakan bahwa berbuat baik itu perbuatan orang beriman, apakah saya menjadi benar?
Apakah hanya dengan mengamini kebenaran, saya turut mengerjakan kebenaran tersebut?
Itulah yang saya maksud bahwa bukan dengan mengamini kita mengimaninya.
Jika ada orang yang mengetahui apa yang harusnya dikerjakan tetapi tidak melakukannya maka ia termasuk kepada orang yang mengamini tetapi tidak mengimani.
Sebab iman tanpa perbuatan pada dasarnya mati, demikianlah orang yang tahu apa itu kebenaran tetapi tidak mengerjakannya sama saja omong kosong.

Artinya jika anda menganggap bahwa dengan menjalankan hukum suatu agama maka keadaan menjadi lebih baik, tetapi anda sendiri tidak menerapkannya,  itu hanyalah omong kosong diatas muka bumi ini.

=======
Hening
=======

Saudaraku..”
Saya tidak pernah membenci satu kelompok manapun, tetapi saya tahu apa yang salah dalam pemikiran sekelompok orang yang menganggap memiliki kebenaran paling tinggi.
Yaitu kurangnya penghargaan terhadap orang lain.
Bayangkan jika anda menganggap bahwa tidak ada kebenaran diluar kelompok anda.
Bayangkan jika anda harus menumpas habis semua pemikiran bahkan orang yang tidak sejalan dengan anda.
Maka yang anda dapatkan adalah hidup dalam peperangan.

Tahukah anda apa yang anda ciptakan dalam peperangan?
Tidak ada kehidupan, melainkan kematian dan ketakutan.

=======
Hening
=======

Ingatlah bahwa tidak ada satupun yang benar, hanya Tuhan yang MAHABENAR.
Jika anda mengatakan bahwa tuhan anda yang benar, agama anda yang paling sempurna.
Satu pertanyaan yang harus anda jawab..”

Jika saya punya orang tua, maka orang-orang akan menyebutnya orangtua Yoan.
Demikian sebaliknya, saya akan menyebut mereka orangtua saya.
Artinya ada keterikatan yang tidak terbantahkan.

Lalu saya bertanya; jika Tuhan yang menciptakan seluruh manusia di muka bumi ini, apakah anda bisa menyebutNya, Tuhan bagi segolongan orang dan golongan lain tidak?
Atau jika anda belum mengerti, maka akan saya permudah seperti ini..”

Apakah setiap manusia di muka bumi ini diciptakan oleh tuhannya masing-masing?
Jawabnya silahkan anda renungkan baik-baik..”

=======
Hening
=======

Saya rasa kita harus kembali kepada pemahaman kata agama itu sendiri, yaitu a-gam, tidak kacau.
Dengan kata lain agama itu sendiri ditujukan agar hidup manusia tidak menjadi kacau.
Artinya orang yang beragama mengarahkan dirinya kepada suatu keteraturan, berpaling dari suatu keadaan chaos/ kacau.
Hal ini seiring dengan gejala social dimana suatu agama muncul, yaitu hadir ditengah kekacauan.

Menilik dari hal tersebut maka sudah seharusnya pemeluk agama itu menuju keteraturan sesuai dengan agamanya.
Berarti seiring itu juga seharusnya tidak ada alasan untuk kita berharap orang yang berada diluar agama kita untuk menjalankan apa yang menjadi jalan hidup kita bukan?
Jika agama ditujukan untuk menghindari kekacauan, sudah seharusnya kita tidak menimbulkan kekacauan.
Kekacauan yang paling sering terjadi dalam hidup beragama adalah memaksakan cara hidup kita kepada orang lain yang tidak sejalan dengan kita.
Lalu apa nilai manfaatnya jika sesuatu yang tenang kemudian kita kacaukan?
Jika orang menjalani hidup yang tenang dengan jalan hidupnya, lalu kita kacaukan hanya untuk mengejar kuota amal.
Maka saya katakan itu bukan beragama, melainkan berchaos, atau tepatnya berkasus!

Saya rasa tidak ada amal dari seseorang yang mendatangkan kekacauan selain kutukan.
Benar?

--------------------

Akhir kata saya hanya bisa menyampaikan hal yang paling sederhana.

Agamaku adalah agamaku.
Agamamu adalah agamamu.
Negara ini adalah milik kita bersama.
Karena itu hukum kita adalah hukum Negara.
Sebab Negara adalah masyarakat multikultural.
Maka dari itu setiap pihak harus menghargai yang lain.


SEKIAN.

Written by: Yoan Nababan/ 30 November 2010/ Pkl. 02: 04 WIB


"Gadis Impianku"

Untuk gadis impianku..”


Aku tahu bahwa dalam hidupku, aku belum menemukanmu.
Tapi aku kan memenangkan perlombaan ini, untuk impianku.
Dan satu hal yang pasti, aku akan menjemputmu suatu hari.


Dalam mimpi malam, aku bermimpi tentangmu.
Membayangkanmu duduk manis menungguku.
Engkau tersenyum dan membuka pintu hatimu.
Setelah sekian lama, aku akan menemukanmu.


(Beautifull girl / Christian Bautista)

-----------------------------

Untuk gadis impianku..”


Banyak orang yang ada di dunia ini.
Namun tidak ada yang seperti dirimu.
Dan ku tak ingin menyesali hari ini.


Sekarang atau tidak untuk selamanya.
Bawa aku ke dalam hatimu gadisku.
Sebab langit telah memberi petunjuk.
Tepat saat aku menemukan sosokmu.


(Take Me To Your Heart/ MLTR)

----------------------------

Untuk gadis impianku..”


Aku tahu bahwa sudah waktunya untuk berhenti.
Berhenti berlari mencari gadis impian di hidupku.
Sebab disini, dalam hatimu aku kan bersemayam..


Saat aku menatap matamu, kutemukan hidupku.
Masa pencarianku kini berakhir sudah selamanya.
Dan kuserahkan hatiku seutuhnya kepada dirimu.
Karena itu dengarkanlah aku , terimalah janjiku.


(This I Promise You/ Ronan Keating)


=======
Hening
=======


Karena tepat disaat engkau menjawabku.
Menerima diriku bersemayam di hatimu.
Aku akan menyanyikan sebuah lagu.


" I Love You Forever"

.............Jewell................


Written by: Yoan Nababan/ 27 November 2010/ Pkl 01: 50 WIB


"Psikologi Korupsi"

Jika anda memberikan uang jajan anda untuk seorang pengemis, percayalah bahwa itu sebuah korupsi.
Sebab uang itu diberikan orangtua kepada anda untuk menjaga perut anda tidak lapar, bukan untuk mengenyangkan orang lain.

Jika anda berpikir itu adalah hak anda untuk mengelola, cobalah berpikir tujuan mendasar dari pemberian uang tersebut.

Mungkin anda berpikir bahwa itu adalah sebuah kebaikan, tapi cobalah berpikir apakah perut anda merasa baik?
Mungkin anda tidak merasa terganggu dengan uang yang anda berikan kepada si pengemis.
Tapi.., coba berpikir apakah itu membuat keadaan semakin baik atau menambah mental kemiskinannya?

==========
Hening
==========

Saya tidak sedang menghasut anda untuk meninggalkan nilai kebaikan.
Justru saya senang mendengar masih ada orang yang berhati baik di bumi ini.
Tapi..”

^_^

Saya hanya sedang berfilsafat sedikit untuk menjawab omong kosong besar para jaksa, hakim, kepolisian, KPK, DPR, Menhunkam, Presiden dan banyak orang.
Saya tidak sedang menantang, menentang apalagi melagak dihadapan orang banyak.
Tapi.."

^_^

Yang saya inginkan hanya sederhana, yaitu kesadaran kita.
Kita artinya adalah mereka, dia, anda dan tentunya juga saya.

Baiklah…”
Kita mulai logikanya antara uang jajan dengan korupsi.
Uang jajan adalah anggaran, sedangkan alokasi dana adalah kebijakan kita sebagai operator dana tersebut.
Kebijakan kita sebagai pengemban dana sejatinya harus mengikuti RAPBN atau tujuan orangtua menggelontorkan dana tersebut.
Namun tampaknya seringkali sebagai pengemban dana kita merasa ber”HAK”
Benarkah kita berhak?
Sejatinya tidak, tetapi kita dipercayakan untuk merealisasikan RAPBN atau tujuan dasar uang jajan tersebut.
Namun yang terjadi adalah KORUPSI BERJAMAAH, karena si pengemban dana salah kaprah dan si penerima dana ketagihan,
Maka mulailah rumusan.."
Pat Gulipat, dosa bertambah, orang banyak ketagihan.
Pejabat ditangkap, penikmat dana meronta-ronta.
Maka tidak heran mental miskin berkibar, urat malu hanya tersisa di kemaluan.
Dan itu pun seringkali dijual dengan bukaan 500 ribu.

:D

Baiklah.."
Mungkin semua orang sudah mendapat sedikit gambaran.
Saya ingatkan kembali bahwa ini tidak ada kaitannya antara benar atau tidak pengalokasian dana tersebut.
Tapi yang saya sedang paparkan adalah logika KORUPSI.

Jadi jika anda bertanya mengapa orang KORUPSI, maka itu karena mereka merasa ber”HAK”.
So.., sebelum anda mengatakan Say No to Corruption, coba ingat kembali seberapa bijak anda mengalokasikan dana sesuai dengan RAPBN orangtua anda.

Sebab itu yakinlah, bahwa setiap orang berpotensi untuk melakukan korupsi.
Bukan karena mereka gila harta, tapi karena ada perasaan ber"HAK"

Yang namanya perasaan itu selalu ujung-ujungnya pasti ada pembenaran.
Seperti merasa ganteng, dicintai dan sebagainya.

:D

Baiklah, sebelum saya semakin melantur maka kita akhiri ulasan sederhana diselingi canda yang bertema "PSK", yaitu PSikologi Korupsi.
Namun bagi mereka yang CERDIK tahu benar apa yang tersisip dari sebuah candaan.
Karena kritik tidak selamanya harus menyayat hati, namun bisa disampaikan dengan canda menggelitik.
Cerdas berpikir, terdidik menyikapi.
SEKIAN.

nb:

Jika masih ada pertanyaan, cobalah sedikit berfikir sederhana, sebab permasalahan bangsa ini bukan kurangnya orang pintar tapi banyaknya orang yang mengabaikan sisi psikologis dari setiap kejadian.



Written by: Yoan Nababan/ 26 November 2010/ Pkl 00:00 WIB




"Bukti Cinta Ibu"

Anakku..”
Apakah ibu harus mengatakan sayang?
Sehingga engkau mengerti bahwa ibu sayang padamu?

Anakku..”
Apakah ibu harus membelikan apa maumu?
Agar engkau mengerti betapa berharganya dirimu bagi ibu?

Anakku..”
Apakah ibu harus memiliki segalanya?
Supaya ibu dapat layak untuk engkau panggil sebagai ibu?

============================
Hening
============================

Anakku..”
Apa yang tidak ibu katakan.
Apa yang tidak sanggup ibu belikan.
Dan apa yang ibu tidak miliki untuk engkau banggakan..”

Semua itu..”
Ibu nyatakan lewat engkau.
Yang ibu besarkan dengan kasih sayang.
Dimana banyak hal ibu berikan dan relakan untukmu..”

Karena engkau..”
Ibu kehabisan kata-kata.
Saat pertama menggendong dirimu yang kecil.
Ibu telah memberikan segalanya hingga sekarang juga.

Dan bila engkau bertanya.
Apa bukti cinta kasih ibu kepadamu?
Maka satu kata yang dapat ibu katakan.
Engkaulah bukti cintaku; ya..,dirimu anakku.”

Engkaulah bukti cintaku.."



Written by: Yoan Nababan/30 September 2010/ 02: 01 WIB


"Beragama Tanpa Tuhan"

Kesedihan ini saya tumpahkan ke dalam sebuah bentuk surat.
Sebuah perenungan yang berisi kesedihan mendalam saya sebagai anak bangsa.

Sahabat.."
Sewaktu saya berada di taman kanak-kanak, saya berteman dengan banyak anak lainnya dengan latar belakang berbeda.
Saya bersekolah di sekolah Katolik dan berhadapan dengan pendidikan Katolik yang ketat.
Saya seorang Protestan, namun saya dibesarkan secara Katolik.
Saya mengatakan hal itu karena saya mengecap pendidikan Alkitab Protestan hanya seminggu sekali, artinya hanya satu hari dan itu pun satu jam!
Sedangkan pendidikan Katolik saya terima selama enam hari seminggu, selama 5 jam penuh!
Itu sebabnya saya katakan, saya memang seorang Protestan, tapi saya lebih dekat kepada pendidikan Katolik.
Termasuk jika saya boleh jujur, bahwa saya lebih mudah bergaul dengan orang Katolik dibanding Protestan.
Saya juga memiliki teman Muslim, dan Hindu bahkan Budha.
Setiap anak diperlakukan dengan sama, namun bukan berarti kebebasan mereka beragama dirampas, termasuk saya.
Bagi saya seorang Protestan, tidak masalah menyebutkan Bunda Maria dan membuat tanda salib.
Tapi bagi teman saya Muslim, tentu saja ada keberatan yang harus dimengerti dan bersifat mendasar.
Namun tentu saja mereka tidak dipaksa untuk berdoa secara Kristen, tapi mereka juga harus menerima pendidikan agama Katolik seperti halnya saya dan teman yang lain.
Hal ini pernah menjadi kontroversi saat gejolak rasialisme era reformasi 1999.
Sekolah Katolik diminta untuk memberikan pelajaran agama lain dalam kurikulum mereka.
Tapi benarkah yayasan Katolik bersifat memaksakan agama dan melakukan syiar terselubung?
Saya katakan tidak!
Dahulu saat kecil mungkin saya tidak ambil pusing karena saya kurang mengerti.
Tapi kemudian saya renungkan, jika saya pergi ke sebuah rumah makan Padang dan saya meminta menu soto babat, apakah saya orang waras?
Demikian juga jika anda pergi ke sebuah Pesantren dan meminta ada pengajaran agama lain.
Perguruan Katolik adalah sebuah perguruan terbuka yang berlandaskan formulasi Katolik.
Jadi tidak mungkin anda memaksa merubah formulasi pendidikan Katolik tersebut, karena disitulah kunci pembeda antara perguruan Katolik dengan lainnya!
Mereka tidak pernah memaksa masuk seorang pelajar non Katolik untuk menuntut ilmu ditempat mereka, bahkan saya bisa bersaksi bahwa tidak pernah ada selama saya bersekolah di perguruan Katolik, seorang staf pun membujuk kami memeluk Katolik.
Bahkan pernah suatu hari seorang Suster memarahi teman kami yang menghina seorang teman Muslim.
Suster itu bahkan meminta kepada teman kami yang muslim untuk melaporkan kepada orangtuanya jika ia kembali diganggu, agar pihak sekolah bisa menindak.

=============
Rehat
=============

Saya juga pernah belajar di sekolah negeri, dan kita ketahui bahwa mayoritas siswanya adalah Muslim.
Saya terpaksa harus beradaptasi, dari yang memiliki kebebasan penuh berbicara harus mulai menjadi pendengar yang baik.
Pendengar yang baik adalah siap untuk mendengar cemoohan atas agama dan suku saya.
Saya harus katakan secara jujur, saya mengalami diskriminasi berat selama bersekolah negri.
Tetapi diskriminasi itu tidak membuat mental saya tererosi, melainkan semakin mendekatkan diri kepada iman saya yang saya percayai.
Saya jadi semakin sering membuka Kitab Suci, bukan untuk mendebat balik apa yang mereka tuding, melainkan mencari kebenaran sejati!
Lagipula semakin sering saya disudutkan, makin banyak teman yang beragama Muslim mengasihi saya.
Ya, saya katakan bahwa mereka memiliki hati sama seperti saya.
Mereka merasakan perasaan sedih saya, sama halnya saat saya mengasihi teman saya yang Muslim saat dahulu ia dihina.
Mereka merasakan bagaimana saya harus mendengar guru agama mereka mencaci Alkitab dan menuduh kami men-tigakan Tuhan.
Ya.., mereka adalah sahabat saya yang rajin sholat dan membaca Alquran.
Sebaliknya mereka yang sering mendiskriminasi saya, bukanlah seorang Muslim yang taat, mereka sering menghujat, perbuatan mereka kasar dan bahkan sering sekali bolos sholat.
Bahkan guru agama itu seringkali memiliki masalah dengan guru lain!
Jadi ada satu pemahaman yang saya dapatkan, banyak Muslim radikal berasal dari Muslim KTP!
Mereka lebih tertarik mencari pembenaran melalui jalan mengorbankan orang lain, dibanding taat sholat lima waktu dan membantu kaum dhuafa!

====================
Renungkan.."
====================

Saat bangsa ini makin dekat dengan perpecahan, kita harusnya dapat melihat dan berpikiran jernih.
Kita harus melihat bahwa yang diperlukan bangsa ini adalah kasih, bukan ketakutan-ketakutan.
Semua hal yang didasari ketakutan akan menghasilkan kecurigaan, kecurigaan menimbulkan perpecahan, perpecahan membuahkan kekerasan.
Saya melihat banyak potensi dari bangsa ini melalui orang-orangnya.
Saya melihat seorang Suster yang keibuan membela seorang anak Muslim dari penghinaan.
Saya melihat teman-teman Muslim saya yang menjadi kantong dan pelindung saya dari diskriminasi sekelompok orang yang fanatik.
Dan pada akhirnya saya melihat bahwa orang yang semakin dekat pada Tuhannya akan menyadari hal ini.."

................................................................

Karya terbesar Tuhan di dunia ini adalah kemanusiaan.
Sedangkan karya terbesar manusia di dunia adalah beragama.
Tuhan menciptakan manusia dengan hati dan akal sehat.
Manusia menciptakan tatanan agama dan mengklaim kebenaranNya.

................................................................

Jika kita boleh jujur, sembilan puluh persen dari pemahaman agama kita tergantung oleh penafsiran manusia, agama apapun itu!
Tapi penafsiran kita mengenai kemanusiaan tergantung pada apa yang dibisikkan hati nurani kita.."

Jadi.., apakah perlu kita terpecah?
Perlukah kita saling curiga, menjatuhkan dan bahkan melecehkan?
Bila setiap individu saja tidak ada yang berkenan dilecehkan, apalagi sekelompok umat beragama jika direndahkan?

Karena itu dekatkanlah diri anda pada Tuhan, maka anda akan semakin manusiawi.
Jika anda tidak semakin manusiawi, maka anda hanyalah mahluk beragama tanpa Tuhan!

Percayalah itu sahabat.."

^_^

Written by: Yoan Nababan/ 15 September 2010/ Pkl 15: 15 WIB.

"Bukan Soekarno!"

Saya bukan Soekarno.
Yang tegas dan ringkas.

Saya bukan Soekarno.
Yang lantang membara.

=================

Saya hanya seorang pemimpin.
Yang dikelilingi para opurtunis.
Digerogoti besan yang tervonis.
Sehingga saya tidak lagi populis.

==================

Saya bukan Soekarno.
Maafkan saya saudara-saudara.

Saya bukan Soekarno.
Sekali lagi saya katakan, BUKAN!

===================

Jadi pahami saya jika saya tidak tegas dan ringkas.
Maafkan juga saya yang tidak lantang membara.."

Sebab saya bukan Soekarno.."



Written by: Yoan Nababan/ 05 September 2010/ Pkl. 01:10 WIB


"Saat Mataharimu Terbenam"

Seorang anak nelayan tampak sedih sepulang sekolah.
Wajahnya muram dan hanya termenung di teras rumah.
Ayahnya yang melihat kesedihan anak itu ingin menghiburnya.

Sang ayah membawa anaknya ke belakang rumah.
Dia menggendong anaknya menyusuri pantai yang indah.
Dan kemudian menunjuk pada matahari yang sedang terbenam.

==============================

Lihat matahari itu nak..”
Kegelapan menyelimutinya perlahan

Lihat matahari itu nak..”
Ia terbenam dalam keindahan.

Lihat matahari itu nak..”
Ia terbenam untuk kembali bersinar.

Lihat matahari itu nak..”
Apakah engkau lihat bagaimana ia terbenam?

================================
Hening
================================

Tentu saja ayah..”
Aku melihatnya terbenam
Betapa indah ia mengakhiri harinya.
Apakah esok aku akan melihatnya kembali, ayah?

Tentu saja nak..”
Selama engkau menginginkannya.
Ayah akan membawamu untuk melihatnya.
Dan ingatlah, “Aku menopangmu saat mataharimu terbenam”.
=================================

Ingatlah.."

"Aku akan menopangmu saat mataharimu terbenam"


^_^


Written by: Yoan Nababan/ 31 Agustus 2010/ Pkl. 02: 02 WIB

"Gagal Sebagai Bangsa"

Kami putra-putri Indonesia.
Mengaku bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia.
Tapi sejengkal pun kami tak berhak atasnya.


Kami putra-putri Indonesia.
Mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.
Tapi hak kami sebagai warga Negara tak sama.


Kami putra-putri Indonesia.
Menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Tapi kami tak bisa memahami antara satu sama lainnya.

==================================
Hening
==================================

Kami putra-putri Indonesia.
Mengaku bahwa tanah kami telah dirampas.


Kami Putra-putri Indonesia.
Mengaku bahwa kami tak dapat lagi dipersatukan.


Kami putra-putri Indonesia.
Menjunjung tinggi bahasa kekerasan dan kekuasaan.

==================================
Hening
==================================

Kami putra-putri Indonesia.
Mengaku bahwa kami telah gagal sebagai bangsa..”



Written by: Yoan Nababan/ 29 Agustus 2010/ Pkl. 23: 14 WIB


"Terang Untukmu"

Jika suatu hari engkau melihatku.
Sapalah aku yang mungkin tak melihatmu.

Jika suatu hari engkau melihatku.
Ingatlah baik-baik hari ini dan tatap aku.

Jika suatu hari engkau melihatku.
Genggamlah tanganku erat dan bisikkan aku.

================================

Sebab saat engkau membaca surat ini.
Aku ingin engkau tahu mengapa aku tak bisa melihatmu lagi.

Sebab saat engkau berpikir apa maksudku.
Aku ingin menuliskannya sebelum sulit bagiku jelaskan.

Dan jika engkau akhirnya mengerti.
Aku sudah siap atas apa yang ingin engkau ucapkan padaku.

================================

Aku memberikan kedua mataku untukmu.
Karena aku ingin engkau melihat dunia dengan sudut pandangku.

Aku mengambil alih kegelapan hidupmu.
Agar aku mengerti bagaimana butanya engkau memahami cintaku.

Aku memberikan terang mataku padamu.
Agar engkau dapat mengerti menderitanya aku melihatmu kebutaanmu.

===================================

Sekarang setelah engkau mengenali diriku.
Ingatlah apa yang aku tuliskan di suratku.

Aku siap mendengar apapun keputusanmu tentangku.
Apapun keputusanmu, aku hanya ingin engkau tahu.."

Aku mencintaimu bukan hanya dengan mataku tapi juga hati yang memampukanku.
Hati yang memampukanku memberikan terang kehidupanku untuk kegelapanmu.
Aku rela sebab setidaknya mataku dapat menerangi hatimu yang gelap selama ini.

Aku mencintaimu.., Selalu."


Written by: Yoan Nababan/ 26 Agustus 2010/ 01: 10 WIB

"Tuhan Punya Rencana"

Terkadang Tuhan memberikan tanda koma.
Untuk sesuatu yang memiliki kelanjutannya.

Terkadang Tuhan memberikan tanda titik.
Untuk sesuatu yang harus segera diakhiri.
===========================

Suatu kali Ia juga memberi tanda seru.
Agar engkau sadar dan menjadi tahu.

Suatu kali Ia juga memberi tanda tanya.
Agar engkau merenungkan kehidupan.

===========================

Bahkan Tuhan juga akan memberi tanda petik.
Untuk menyadarkanmu apa yang Ia kehendaki.

Dan pastinya juga memberikan garis bawah.
Agar engkau tahu betapa indah rencanaNya!

============================

Berbahagialah dalam segala hal.
Segalanya indah pada waktunya.

"Pengkotbah 3: 11"

^_^


Written by: Yoan Nababan/ 22Agustus 2010/ Pkl. 02: 13


"Tuhan Tidak Bersaksi"

Engkau mengatakan bahwa Aku bukan Tuhan.
Jika engkau percaya itu mengapa engkau perdebatkan?

Engkau mengatakan bahwa Aku bukan Tuhan.
Salahkah Aku datang untuk melayani bukan sebaliknya?

Engkau mengatakan bahwa Aku bukan Tuhan.
Apakah Tuhan perlu bersaksi di depan manusia bahwa Ia Tuhan?

Engkau mengatakan bahwa Aku bukan Tuhan.
Apakah kuasamu membatasi ruang dan waktu keberadaan Tuhan?

Engkau mengatakan bahwa Aku bukan Tuhan.
Apakah tuhanmu tidak bisa turun kedunia dan merendahkan dirinya?

Engkau mengatakan bahwa Aku bukan Tuhan.
Tahukah engkau seberapa besar dosa dunia hingga Aku harus datang?

Engkau mengatakan bahwa Aku bukan Tuhan.
Sungguh jika Roh kudus berkenan padamu, engkau balik membenarkan!

================================
Hening
================================

Aku menuliskan namaMu untuk diselamatkan.
Namun engkau menyangkal dan menolaknya.

Harapanmu Aku datang sebagai penakluk dunia.
Namun Aku datang sebagai pengkotbah jalanan.

Engkau meminta tanda, mukjizat dan pernyataan.
Tapi aku memberimu lebih, yaitu Penyataan Tuhan!

Engkau membatasi kuasa dan kemampuan Tuhan.
Pikirmu apakah Tuhan terbatasi oleh hukum alam?

Engkau malu Aku telanjang dan sengsara disalibkan.
Pernahkah engkau bertanya untuk siapa itu semua?

Tepatlah bahwa selumbar di mata orang dapat terlihat.
Namun besar dosamu yang Kutebus lunas tak kau sadar.

Itulah sebabnya Aku tidak perlu bersaksi bahwa Akulah Tuhan.
Barangsiapa yang mengenal jenis buah maka ia tahu pohonnya.

================================
Hening
================================

"Sebab pemberitaan tentang salib memang adalah kebodohan bagi mereka yang akan binasa, tetapi bagi kita yang diselamatkan pemberitaan itu adalah kekuatan Allah"

(1 Kor 1:18)




Written by: Yoan Nababan/ 19 Agustus 2010/ Pkl. 23: 45 WIB

"Kecantikan Ibu"

Ibu.."
Jika wajahmu kusam.."
Itu karena terkena kepulan asap masakan.


Ibu.."
Jika tanganmu kering bersisik.."
Itu karena engkau menjadi kuli cuci setiap hari.


Ibu.."
Jika kulitmu mengkerut.."
Itu karena engkau berjuang mencari nafkah perut.


Ibu.."
Jika badanmu kurus kering.."
Itu karena engkau ingin aku menghabiskan nasi itu sendiri.


Ibu.."
Jika matamu sayu menguning.."
Itu karena engkau tiada henti menangis di malam hari.


Ibu.."
Jika kecantikanmu memudar.."
Itu karena engkau berkorban demi masa depanku indah.

================================
Hening
================================

Dan sekarang ibu.."
Saat batu nisanmu telah berukir.."
Aku teringat kembali pesanmu yang terakhir.

Engkau berkata padaku.."
Itu semua untukmu anakku.."
Kecantikan dan kemudaanku untuk masa depanmu.



Written By: Yoan Nababan/ 17 Agustus 2010/ Pkl. 00: 11 WIB

"Duka Anak Tropika"

Percuma memiliki seribu pulau.
Jika rumahku pun selalu digusur.


Apa gunanya bertanah sesubur ini.
Namun perut lapar tak berisi nasi.


Untuk apalah memiliki perairan luas.
Jika lauk dipiring tak termakan puas.


Mengapa pula harus berlimpah hujan.
Jika hanya tuk menderita kebanjiran.



Dan haruskah berlimpah mata air.
Jika air mata yang justru mengalir?

====================
Hening
====================


Negaraku berderet gugusan pulau
Tapi rakyat tinggalnya tak menentu.


Bangsaku gemah ripah loh jinawi.
Tapi habis termakan wabah korupsi.


Moyangku adalah pelaut nan handal.
Namun cucunya hanya buruh kapal.


Beginilah nasib anak bangsa suhu tropika.
Siang panas terbakar malamnya kehujanan.


Inilah tanah airku tanah tumpah darah.
Tempat air mataku mengalir berduka.



Written By: Yoan Nababan/ 16 Agustus 2010/ 22: 33 WIB


"Jangan Bercanda"

Jangan suka bercanda dengan memberi persembahan yang besar.
Jika tetanggamu rumahnya hampir ambruk dan anaknya kelaparan.

Jangan suka bercanda dengan berteriak sekeras mungkin seperti kerasukan.
Aku sudah disisimu saat dalam keheningan hati engkau berseru kepadaKu.

Aku saja bingung mengapa engkau suka sekali membangun gereja mewah.
Padahal banyak anak-anakKu yang yatim piatu kelaparan dan tak berumah.

Aku saja bingung mengapa engkau bernyanyi dengan mulut dan telingamu.
Padahal Aku sama sekali tidak menikmatinya karena bukan hatimu berseru.

============================================

Jangan suka bercanda dengan segala ibadahmu yang tidak pernah Kulakukan.
Aku saja bingung apakah Aku pernah melakukannya saat Aku turun ke dunia.

Jangan bercanda.."
Aku jadi bingung.."

:D

written by: Yoan Nababan/ 08 Agustus 2010/ Pkl. 23: 32 WIB



"Gadis Miskin"

Aku seorang gadis kecil tak berdaya.
Termangu lugu di sebuah stasiun kota.
Mengenang getirnya bangku sekolah.

----------------------------------------(Hening)

Senin pagi aku dihukum karena tidak memakai topi.
Aku sudah meminta ayah membelinya tapi.."
Ayah bilang bahwa beliau belum digaji.

Selasa ini aku dihukum berdiri di depan kelas.
Aku hanya memiliki satu buku itu pun tipis.."
Jadi aku harus mencampur semua catatan.

Rabu pagi aku dimarahi guru karena terlambat masuk.
Aku terlambat karena terlebih dulu membantu ibu.."
Membersihkan sisa banjir di rumah kumuhku.

Kamis ini aku berdiri di luar kelas karena dianggap biang ribut.
Padahal aku hanya ingin merebut satu-satunya bukuku.
Maklumlah orang miskin sepertiku sering tersudut.

Jumat pagi aku tersenyum cerah karena ayah mendapat gaji.
Namun tetap saja uang sekolahku tak terbayar penuh.."
Kata guru aku telat membayar dan didenda.

------------------------------------------------------------
Hening
------------------------------------------------------------

Sabtu ini aku menulis di tembok belakang stasiun kereta api.
Berharap bagi semua yang membaca tulisan ini mengerti.
Sekolah bukan tempat kami mendapat ilmu, tapi malu!

Inilah aku.."
Si gadis miskin.
Dengan seribu pilu di kalbu.
Sekolah bagi kami bukan berilmu.
Melainkan mendapat rasa malu dan dianggap benalu!


written by: Yoan Nababan/ 01 Juli 2010/ Pkl. 17: 17 WIB.

"Seorang Gembala Bagi Domba Tuanku"

24 Desember 1931.
Kharkov-Ukraina.

Masa Pendudukan Bolshevik Rezim Lenin.
Bencana kelaparan melanda seluruh negri.
Membuat natal seluruh negri begitu sunyi.
---------------------------------------------------------

(Hening)

---------------------------------------------------------

Malam natal yang sunyi.
Hawa dingin menusuk kulit.
Seorang pemuda menyusur jalan licin.
Derap langkahnya tersamar salju dingin.

Malam natal yang dingin.
Kemanakah ia hendak pergi?
Saat semua pintu rumah terkunci
Kemanakah pemuda ini hendak pergi?

---------------------------------(Hening)

Malam natal yang mencekam.
Di sebuah gubuk tua pinggir kota.
Tinggal seorang kakek tua tak berdaya.
Sudah beberapa hari ia tak makan apapun jua.

Malam natal yang mengharukan.
Beliau tinggal sebatang kara tiada bersaudara.
Demikianlah tujuan sang pemuda menerobos malam.
Untuk memberikan perhatian bagi jemaatnya yang terlupa.

----------------------------------(Hening)

Pemuda yang hidup nyaman di Pastoran
Menerobos malam melewatkan jam doanya.
Melewatkan malam natal bersama si kakek tua.
Memberikan perhatian setulus hati dan doa khidmat.

Kakek tua tak banyak berbicara.
Hanya sedikit keterkejutan penuh tanya.
Mengapa seorang pemuda berkenan menerobos malam.
Serta berbagi makanan bersama ditengah bencana kelaparan?

---------------------------------(Hening)

Inilah jawabnya.."


Hormat saya pada Bruder..

Saya meninggalkan jam doa
Saya akan keluar hingga pagi tiba.
Saya akan menghabiskan malam natal.
Bersama seorang kakek tua jemaat gereja kita.

Saya membawa bagian bekal malam saya
Sebab domba di luar sana telah lama menunggu.
Inilah tugasku, gembala bagi domba-domba Tuanku
Jika saya mati demi Kristus, maka sebenarnya saya hidup untuk kemanusiaan.

Salam saya.

--------------------------------(Hening)

Malam yang sunyi mencekam.
Saat Kristus dilahirkan semua rumah menolaknya.
Sehingga Ia mengambil bagian di kandang domba hina.
Begitupun kita sering menolak sesama dan melupakan mereka.

Tapi Tuhan mengutus gembala-gembalaNya.
Untuk menjaga para domba agar tidak hilang sengsara.
Agar mereka tidak kekurangan dalam hal iman kepercayaan.
Bahwa Tuhan menggerakkan beberapa orang untuk domba-dombaNya.


---------------------------------

Tahun 1932
Karkov-Ukraina.

Fred Beal seorang pemerhati Kemanusiaan menemukan hanya 1 orang yang selamat.
Lainnya tinggal bangkai manusia kurus kering berbalut kulit.

Apakah sang pemuda, calon pastor itu telah gagal?

Jawabnya tentu saja tidak.."

"Sebab kemanusiaan tidak ditentukan saat ia dapat bertahan hidup."
"Melainkan bagaimana ia mengisi hidup dan berbagi kehidupan itu."





Written by: Yoan Nababan/ 29 Juli 2010. Pkl. 12: 03 WIB.


"Amsal Pengkotbah"

Amsal 24: 14

Ketahuilah, demikian hikmat untuk jiwamu:
Jika engkau mendapatnya, maka ada masa depan,
dan harapanmu tidak hilang.

-----------------------------------------------------------------------------
Saat engkau mengharapkan manusia, kekecewaan menanti.
Saat engkau mengandalkan Tuhan, yang terbaik kan Ia beri.

Engkau hanya dapat melihat sejauh pandangan matamu bisa.
Tapi Dia mengetahui segala hal dalam perkara kehidupan kita.

Dia mengajarkan banyak hal dengan cara tak terduga.
Dan melipur hati dengan berbagai amsal kebijaksanaan.

Saat engkau terjatuh Dia mengingatkan dan menguatkanmu.
Bahwa Dialah yang memiliki pilihan terbaik untuk hidupmu.."
----------------------------------------------------------------------------

Pengkotbah 11: 10

Buanglah kesedihan dari hatimu
Dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu,
karena kemudaan dan fajar hidup adalah kesia-siaan.


written by: Yoan Nababan/ 08 Juli 2010 / Pkl. 01:20 WIB

"Cinta Seorang Ayah"

Medan 01 Juli 2010, pagi hari.
Di sebuah rumah sakit negri.

================

Langkah kaki seorang lelaki tua
Terhuyung menelusur ruangan.
Derap kakinya tak lagi berirama.
Tampak jelas kelelahan melanda.

Aku menatapnya penuh empati.
Melihat beliau yang tampak letih.
Berjuang menelusur rumah sakit.
Mencari seseorang yang penting.

Dengan wajah lugu dan patuh ia bertanya.
Mendengarkan seksama petunjuk orang.
Sehingga sampailah ke sebuah ruangan.
Dan beberapa saat keluar dengan perawat.

Tatapku antusias mengamati lelaki tua tersebut.
Rasa ingin tahuku membuatku ingin lebih tahu.
Ada gerangan apa membuat lelaki itu terhuyung.
Seakan ada seseorang yang ada di ujung maut.

------------------------------------------------------(Hening)

Dari kejauhan aku berlahan mengikuti mereka.
Hingga mereka berhenti pada sebuah bangsal.
Aku berdiri agak jauh namun tajam melihat.
Tampaklah sebuah pemandangan memilukan.

Ternyata lelaki tua tersebut sedang berjuang.
Berjuang mempertahankan nyawa anaknya.
Anaknya yang kurus kering tinggal tulang.
Denyut nafasnya tersengal tak lagi berdaya.

Dalam kepiluan aku melihat ada bahasa cinta.
Perjuangan sang ayah untuk nyawa anaknya.
Dia tua dan lelah namun tak juga menyerah.
Anaknya meregang nyawa dia pun berjuang.

----------------------------------------------------(Hening)

Dan hal yang memilukan pun terjadi di depan mata.
Dengan satu sentakan si anak pun meregang nyawa.
Lelaki tua itu menatap kosong seakan tak percaya.
Kemudian setetes air mata terjatuh dari kirbat mata.

Beliau sudah tua dan lelah, namun tampak tegar.
Di tak mengeluh meski perjuangannya sia-sia.
Hatiku pun terkoyak dan berteriak memberontak.
Seakan nuraniku langsung tersadar dari tidurnya.

--------------------------------------------------(Hening)

Cinta yang salah membawa petaka maut.
Tapi cinta sejati berjuang melawan maut.

Cinta pertama orang tua adalah pasangan hidupnya.
Dan cinta terakhir mereka adalah anak-anak mereka.

Kehilangan kekasih tercinta memang terasa perih.
Tapi kehilangan keluarga lebih menyesakkan hati.

Karena cinta muda- mudi bisa silih berganti.
Tapi pertalian darah tidak mungkin terganti.

------------------------------------------------(Hening)

Cinta seorang lelaki tua yang pilu.."
Akankah sadarkanmu wahai sahabatku?
Apakah cintamu, cinta membawa maut?
Atau cinta yang berjuang atas maut?

Jawabnya ada padamu.."
Tanyakan cinta di hatimu.


Written by: Yoan Nababan/ 08 Juli 2010/ Pkl. 00:33 WIB

Selasa, 14 Desember 2010

"Justicia"

INI FAKTA!

Hukum dan penegak hukum di Indonesia adalah penghakim bukan pengadil.
Orang dihukum bukan untuk keadilan tapi membuat orang terbukti bersalah.
Hukum tidak mengatur aparat hukum sebagai alat hukum, namun sebaliknya!

Konon negara kita adalah negara hukum yang melandaskan hidup berkeadilan.
Kenyataannya negara kita menjadikan hukum sebagai sumber pendapatan.
Itu sebabnya denda dibuat sebesar mungkin dan hukum seperti barang lelang.
----------------------------------------------------------------

DAN INI DUKANYA.."

Setiap pagi seorang ibu setengah baya terbangun dari tidurnya.
Ia naik bus Damri pulang balik hanya untuk menjenguk anaknya.

Seminggu dua kali ia memasak untuk anaknya di penjara.
Tapi di penjara makanan itu tidak sampai sepenuhnya.

Setiap kali ia membawa obat gatal dan sakit kepala.
Semua itu ditahan dan disita tanpa alasan yang jelas.

Belum lagi setiap kali ia berkunjung diminta uang kunjungan.
Dan setiap kali selalu ada cara sipir penjara menguras uangnya.
----------------------------------------------------------------------------(Hening)

Sekarang saya tanya kepadamu teman.."
Apakah engkau akan berbicara teori hukum di depan mereka?
Jika ya, maka kami akan menjawab bahwa semua itu sampah!

Ini fakta, kawanku.."
Jika saya meradang mendengar tangis pilu ibu itu.."
Apakah engkau bertahan dengan penjelasan literatur.
---------------------------------------------------------------------------(Hening)

Ini masih satu perkara wahai sahabat.."
Ini masih kerang di tengah samudera luas.

Itu sebabnya saya dan orang banyak sepakat satu hal.."
Hukum kita adalah hukum yang menghakimi bukan mengadili.
Hukum kita menjadikan orang sebagai sumber pendapatan.
Hukum kita menjadi alat aparatur hukum, bukan sebaliknya!
-------------------------------------------------

RENUNGKAN.."

Hukum bukan teori tapi juga nurani.
Miris jika kita terus berbicara teori.."
Sebab teori disusun spesifik agar mudah dimengerti para akademisi.

Hukum juga bukan sebatas profesi.
Tapi teriakan nurani rakyat sipil.."
Yang mempercayakan hak dan tanggung jawabnya kepada hukum positif.


SEKIAN.





Written by: Yoan Nababan/ 06 Juni 2010/ Pkl. 10:10 WIB.

"Arti Kemanusiaan"

Pernahkah anda merenung?
Atau setidaknya mencari tahu.
Apa sebenarnya Kemanusiaan itu?
Sebelum anda berpikir jauh..
Renungkan ini lebih dahulu.”

-------------(Hening)

Kemanusiaan itu..”
Ketika seorang Palestina menyelamatkan seorang tentara Israel dari amukan massa.

Kemanusiaan itu..”
Ketika seorang Yahudi menyelundupkan makanan bagi para tetangga Palestinanya.

Kemanusiaan itu..”
Ketika sekumpulan anak Yahudi menghadang tank Israel memasuki Masjid Al-Aqsa.

Kemanusiaan itu..’
Ketika seorang ibu Palestina meminta anaknya tidak membalas senjata dengan senjata.

-------------(Hening)

Kemanusiaan itu..”
Adalah sebuah kekuatan untuk menembus batas agama, kenegaraan dan identitas.

Kemanusiaan itu..”
Adalah sebuah harapan untuk dapat hidup bersama dalam semangat perdamaian.

Kemanusiaan itu..”
Tidak dihasilkan melalui pedang dan senapan, invasi ataupun bom bunuh diri!”

--------------(Hening)

Sebab kemanusiaan yang sejati adalah memperlakukan sesama sebagaimana harkatnya.
Tidak merendahkannya hanya karena ia berbeda.
Tidak mengacuhkan haknya karena ia tak berdaya.

Sebab itu kemanusiaan yang diperjuangkan banyak orang mengenai Palestina adalah perjuangan kepentingan atas suatu tanah , bukannya KEMANUSIAAN itu sendiri!

-------------(Hening)

Tanah.., kemerdekaan.., lalu apalagi?

Tanya hati,biarkan KEMANUSIAAN kita yang menjawab..”



Written by: Yoan Nababan/ 05 juni 2010/ Pkl. 00:00
:

"Nyanyian Ibu"

Nyanyian seorang ibu.
Nyanyian sebelum tidur.
Agar anaknya tertidur.
Lupakan laparnya perut.
-----------------------------------------
Jika esok pagi engkau merasa sepi.
Pandangi bunga yang mekar di pagi hari.
Dia mekar sendiri dan layu sendiri.
Tapi bersama bunga lain ia tampak cantik.

Jika esok hari engkau merasa penat dan lelah.
Pandangilah merpati yang mencari makanan.
Dia tak memiliki rumah mewah tapi nyaman.
Dan seperti itulah nanti tempatmu beristirahat.

Jika esok sore engkau merasa tiada lagi harapan.
Pandangilah matahari yang terbenam saat senja.
Namun esok harinya ia kembali terbit merekah.
Begitu jugalah dirimu, esok masih ada harapan!

Dan ketika malam yang resah membuatmu tak bisa tidur..”
Tataplah langit malam yang bertaburan bintang cemerlang.
Yang berkerlap-kerlip mengalahkan indahnya segala lampu.
Menjagamu semalam penuh dari kegalauan perut yang lapar.

Jangan resah..”
Tidurlah nyenyak..”
Anakku tersayang..”

------------------------
Mengenang Masa Depresi Ekonomi Amerika
Tahun 1930.

Mengingatkan Realitas Rakyat Miskin Indonesia.
Tahun 2010



Written by: Yoan Nababan/ Selasa 25-05-2010/ Pkl. 00.33 WIB.

"Pengampunan"

Saat itu masih pagi-pagi buta
Dan Yesus masih di Bait Allah
Lalu datanglah sekumpulan orang
Menyeret seorang perempuan.
Dihadapan Yesus, ia di dakwa.

Mendengar dakwaan terhadap penzinah.
Dan menjawab hukuman yang dimintakan.
Yesus pun berkata kepada semua orang..;
Barangsiapa yang tidak berdosa, majulah..”
Hendaklah ia yang pertama merajamnya!”

Setelah itu, Yesus pun menulis diatas tanah..”
Semua mata melihat apa yang dituliskanNya.
Satu persatu kumpulan orang itu berpulangan.
Tidak ada yang berani menghakimi penzinah.
Sebab Yesus menuliskan segala dosa mereka!”
----------------------------------------------------(hening)

Dan dosa mereka adalah tidak memiliki Kasih.”
Yesus melukiskan hati, tanda kasih yang sejati.”
Kasih yang mengampuni dan tidak menghakimi.”

Mereka menganggap adil pendosa di hukum mati.
Tetapi dihadapan Yesus, keadilan adalah bukti kasih.
Barangsiapa tidak memiliki kasih, ia bukan orang adil!”

Bukankah karena kasih Allah menegakkan keadilan?
Dan bukankah didalam kasih ada pengampunan?
Karena itu hakimilah kesalahan, kasihi orangnya!”
---------------------------------------------------------

Setiap orang pasti memiliki dosa dalam hidupnya..”
Setiap orang juga membutuhkan pengampunan..”


Written by: Yoan Nababan/ 20-05-2010/ Pkl. 03:31 WIB.

"Dia Tenangkanmu"

Ia akan berjalan kearahmu.
Melawatmu yang terkepung.

Ditengah badai kehidupanmu.
Ia datang untuk menjagamu.

Dan janganlah hatimu kecut.
TanganNya terulur padamu.

Lepaskan segala bimbangmu.
Dan raihlah tanganNya teguh.

Karena Ia akan menyelamatkanmu.
Karena Ia memang juru selamatmu..”
----------------------------------(Hening)

Yang lemah akan menjadi kuat.
Hati yang rapuh menjadi baru
Karena kuasaNya menguatkan
Dan kasihNya meneduhkan kalbu.

Tenanglah jiwamu.."



Written by: Yoan Nababan/ 20-05-2010/ Pkl. 01:51 WIB.

"Maukah?"

Engkau mencariku jauh-jauh.
Padahal Aku disisimu selalu.

Engkau berteriak padaKu keras-keras.
Hingga suaraKu pun tak kau dengarkan.

Engkau ingin Aku selalu hadir dalam kehidupanmu.
Padahal yang Aku mau engkau hidup di dalamKu.

Engkau berdoa agar aku menyelesaikan masalahmu.
Tapi Engkau melarangKu untuk mengubah hidupmu.

------------------------------------------------------------

Lalu Aku pun berkata padamu yang tegar tengkuk.


Jika suatu hari hidupmu rapuh dan runtuh.”
Jangan kau katakan Aku tak perduli padamu.”
Karena engkaulah yang tidak perduli padaKu.”
Dan tidak mendengarkan segala perkataan Ku.”

Sebab percaya itu bukan hanya sebatas kata-kata di mulut."
Melainkan juga mempercayakan Aku bekerja dalam hidupmu."
Menyerahkan diri sepenuhnya pada jalan yang Aku tuntun."
Dan juga percaya pada waktu yang telah Ku tentukan bagimu."

Maukah engkau..,

anakKU..?



Written by: Yoan Nababan/ 21 Maret 2010/ Pkl: 10. 01 WIB.

"Permintaan Tuhan"

Sesungguhnya..”
Aku tidak mendiami satupun gereja mewahmu itu.
Melainkan di hati orang yang memegahkan Aku.

Lihatlah..”
RumahKu bukanlah bangunan mewah buatan manusia.
Melainkan pinggiran jalan tempat orang sengsara berada.

Sadarlah..”
Aku meminta engkau membawa dosamu kepadaKu.
Bukannya membawa namaKu ke dalam dosa-dosamu.

Yakinlah..”
Aku tidak membutuhkan persembahanmu tiap minggu.
Yang Kubutuhkan adalah perhatian terhadap sesamamu.

Mengertilah..”
Aku tidak memintamu untuk berpuasa bagiKu.
Tapi bagilah sekerat rotimu untuk sesamamu.

Dan ingatlah..”
Aku tidak pernah berjanji hidupmu akan senang selamanya.
Tapi Aku berjanji untuk menyertaimu hingga akhir jaman.



Written by: Yoan Nababan/ 19 Maret 2010/ Pkl: 00. 55 WIB

"Sang Penulis"

Anda bisa membunuh raga saya.
Membungkam orang berpendapat.
Tapi sejatinya hati mereka melihat.
Bahwa kebenaran tak bisa dibekap.
--------------------
Todongan senjata hanya gertak sambal.
Kematian bukan anda yang menentukan.
Selama hati masih peka untuk kebenaran.
Saya akan tetap bergelut menulis kritikan.
-------------------
Sebab manusia hadir melalui pemikiran.
Memperjuangkan yang benar adalah fitrah.
Jika anda tak mau mendengar kebenaran.
Bukan berarti berhak membungkamnya.
------------------
Silahkan anda tembus dada ini.
Dengan peluru tajam sekalipun.
Karena itu belum seberapa pedih.
Dibanding kritikan yang menusuk.
-----------------
Saya tidak takut dan tidak gentar.
Meski senapan siap membidik saya.
Karena jikapun saya nanti ditembak.
Darah saya menjadi tinta kebenaran.
----------------
Karena hidup adalah sebuah perenungan.
Mencari jalan kebenaran dan perbaiki diri.
Bukan menutup mata dan tetap bungkam
Seakan tak mengerti padahal tak perduli.
----------------
Karena kepedulian adalah suara hati.
Sebuah tulisan adalah bentuk empati.
Bukannya bermaksud menghakimi.
Melainkan demi menyuarakan nurani.

(Hening) ----

Dan jika saya pun harus mati .
Saya memilih mati terhormat.
Bukan demi kepentingan diri.
Melainkan untuk kebenaran.

Bukan karena saya merasa benar.
Atau ingin menjadi pahlawan.
Tapi demi hati nurani terdalam.
Membuka jalan bagi kebenaran.



Written By: Yoan Nababan/ 09 Februari 2010/ Pkl. 03:03 WIB.

"Kebaikan Untuk Dunia"

Bayangkan dunia tanpa perang.
Bencana kelaparan tinggal cerita.
Semua orang dapat hidup layak.
Dalam naungan perdamaian dunia.

Bayangkan setiap umat bernafas lega.
Jauh dari todongan senjata tak beradab.
Juga tak kuatir apa yang bisa dimakan.
Ketika di belahan dunia lain berlimpah.

Bayangkan semua umat dapat berdamai
Menyingkirkan ego diri dan lebih toleran.
Menghargai kemanusiaan sebagai hakiki
Karena kita sejatinya saudara sedarah.

---------------------------------------(Hening)

Renungkanlah masa depan umat manusia.
Maka anda akan tertuju pada hal mendasar.
Yaitu kerinduan akan sebuah persaudaraan.
Dimana semua orang hidup damai sejahtera.

Karena..”

Ada dua tragedi sejati yang berlaku di bumi ini.
Kemiskinan yang berujung bencana kelaparan.
Dan bencana peperangan yang berawal konflik.
Inilah dua bencana besar terhadap kemanusiaan

Pertanyaannya..”

Masihkah kita terus mengulangnya?
Mencatat lembaran kelam sejarah.
Masihkah kita tak sadar sekarang?
Satu hal yang harus kita sadari benar.

Bahwa..”

Apa yang benar belum tentu baik bagi kemanusiaan.
Tapi yang baik bagi kemanusiaan sudah pasti benar.

Jadi.."

Berpihaklah pada kemanusiaan anda.
Soal kebenaran sebatas cara pandang.
Namun kebaikan itu bersifat universal
Dimana setiap orang mengharapkannya.

----------------(Hening)

Berbuat baiklah.."
Untuk dunia.."
Untuk kemanusiaan.."
Demi kita bersama.."



Written by: Yoan Nababan/ 08 Februari 2009/ Pkl. 00:01 WIB

"Impian Ayah"

Aku hanya gadis miskin pinggiran Jakarta.
Yang memiliki seorang ayah membanggakan.
Ayah yang rela banting tulang semalaman.
Demi menyekolahkan aku, gadis kecilnya.”

Dia bekerja keras agar aku bersekolah.
Mencicip ilmu yang mahal harganya.
Bagi orang miskin yang terpinggirkan.
Sekolah merupakan kemewahan saja!”

Namun ayah berpikir dengan cara berbeda.
Baginya orang pintar itu dihargai orang.
Dan nantinya akan berguna bagi bangsa.
Serta tidak diperlakukan semena-mena.

--------------------------------------(Hening)

Ayah bahkan berpesan setiap kali menghantar.
Gapailah cita-citamu gadis kecilku tersayang.."
Ubah nasib keluarga kita dan jadilah pintar.."
Tunjukkan pada dunia bahwa ayah tidak salah.."

Ayah tidak salah untuk bisa berharap..”
Bahwa putri ayah juga berhak jadi pintar.."
Berhak juga untuk mengenyam pendidikan.."
Dan berhak pula memiliki masa depan cerah..”

Tidak perlu engkau perdulikan biaya.."
Yang pasrti ayah akan membayarnya.."
Meski berkorban badan maupun harta.."
Namun masa depanmu haruslah cerah!"

------------------------------------(Hening)

Saat ini ayah berpesan di depan pintu gerbang sekolah dasar..”
Namun ayah menantimu di depan pintu gerbang kesuksesan..”
Belajarlah nak.., gapailah cita-citamu dan banggakan ayah..”
Tunjukkan pada mereka semua, AYAH TIDAK SALAH BERHARAP!"”

AYAH TIDAK SALAH BERHARAP.."
Pada seorang gadis kecil ayah.."
Gadis kecil yang ayah harapkan.
Menggapai cita-cita ayah, cita-cita kita.."

Masa depan cerah bagimu.."
Senyum bahagia puas ayah.




Written by: Yoan Nababan/ 19 Januari 2010/ Pkl. 23:45 WIB.

"Gender"

Tahukah anda pada satu hal yang mungkin terlupa?
Bahwa hanya satu derajat menentukan banyak hal.
Menempatkan derajat orang lain lebih rendah saja..”
Sama dengan menghina kemanusiaan seseorang.

Setiap orang dilahirkan dengan derajat yang sama.
Dengan kesetaraan di mata hukum dan kewargaannya.
Namun mengapa anda lupa dan terus melupakannya?
Bahkan gamblang mengatakan bahwa kita berbeda?

Baiklah kita berperkara..”
-----------------------------

Pria dan wanita itu sederajat karena sama-sama manusia.
Yang berbeda hanya persoalan fungsi dan kewajibannya.
Namun dengan berbeda bukan berarti tidak sederajat.
Seakan wanita hanya sebagai pembantu dan pelayan saja.

Pria diciptakan oleh Tuhan dan wanita pun juga!”
Tidak soal siapa yang pertama tapi mengapa ada?
Mengapa wanita ada karena pria tidak sempurna.
Mengapa pria tidak sempurna karena wanita tiada.

Setiap pria memang dilahirkan untuk menjadi pemimpin.
Tapi seorang kepala bukan berarti dapat meninggikan diri.
Bahkan Kristus merendahkan diri, rela mati karena kasih.
Demikian seharusnya seorang pria mengasihi sepenuh hati.

Seperti seorang pria lahir dari rahim wanita.
Dan wanita ada karena benih dari seorang pria.
Maka semua anak manusia adalah sama sederajat.
Barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.

Baiklah kita berperkara..”
------------------------------

Apakah anda berpikir suatu negara akan seimbang?
Jika ada perbedaan perlakuan atas derajat warganya?
Kita memang terlahir dengan berbeda latar belakang.
Namun bukan berarti berbeda derajat di hadapan negara!”

Seorang presiden sama derajatnya dengan seorang pengemis.
Karena dalam demokrasi suara mereka dihitung satu per orang.
Yang berbeda hanyalah prestasi dan apresiasi yang diberi.
Jadi siapapun adalah sama di mata hukum dan perundangan.

Baik pria maupun wanita keduanya sama-sama warga negara.
Apakah mungkin suatu negara bertumbuh tanpa peranan wanita?
Atau adakah negara yang mampu bertahan tanpa sentuhan wanita?
Karena peranan seorang wanita lah para pemimpin besar dilahirkan.

Seperti seorang pria lahir dari rahim wanita.
Dan wanita ada karena benih dari seorang pria.
Maka semua anak manusia adalah sama sederajat.
Barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan.


----------------------------------------------------------

NOTE:

Tulisan ini ditulis sebagai reaksi terkejut atas cara pandang seorang pria muda. Seorang pria dengan latar Kristiani, seorang pria yang menganggap bahwa Pria dan wanita tidak sederajat! Bahkan menurutnya seorang petinggi negri dengan rakyat biasa memiliki derajatnya tersendiri. Karena itulah saya menuliskan butir pemikiran saya, pemikiran seorang Pria, seorang Kristen dan seorang Warga negara dari negara demokratis. Andalah yang akan menilai sanggahan saya ini.."



Written by: Yoan Nababan/ 18 Januari 2010/ Pkl. 17:18 WIB.

"Lenyap-Senyap"

Saat itu aku menatap langit.
Berpikir tentang nasib diri.
Mengapa semua seperti ini.
Hampa diri terasa tak berarti..”

Ingin aku lenyap saja..”
Menghilang dari dunia!”
Melepas beban mendera.
Dalam sayup udara bebas.

Aku ingin lenyap saja!”
Hampa hidupku terasa..”
Dada sesak mau pecah.
Seribu beban menyiksa..”
-----------------------------(Hening)

Lalu tiba-tiba ada sebuah kuasa.
Aku bagaikan melayang di udara.
Baru saja aku berucap, terjadi seketika.
Aku kini hanyalah sekumpulan udara!”

Menyesal diri tiada lagi gunanya.
Kini aku benar benar lenyap seketika.
Hanya kumpulan udara tanpa beban.
Namun semua terasa lebih hampa.

Tiada berkehendak dan tiada berbeban..”
Hanya mengikut kemana angin membawa.
Sungguh aku menyesal namun tiada guna.
Sekarang aku lenyap, untuk selamanya..”




Written by:Yoan Nababan/09 Januari 2010/ Pkl. 22:11 WIB.

"Gadis Kecil Ayah"

Setiap anak gadis memiliki masa kecil.
Masa dimana ia tak segan menangis.
Hingga ayahnya duduk disamping.
Untuk tenangkan hati si gadis kecil.

Sebab..”

Setiap gadis kecil mendekat pada ayahnya.
Seperti seorang putra melekat pada ibunya.
Setiap gadis kecil belajar kesetiaan dari ayahnya.
Seperti seorang putra belajar menghargai dari ibunya.

Lagipula.."

Setiap ayah memiliki sebuah ruang khusus di hatinya.
Sebuah ruang untuk seorang gadis kecil nan manja.
Sebuah ruang terbaik untuk seorang gadis kecil tersayang.
Sebuah ruang yang tak pernah berganti penghuninya."

Meskipun..”

Ketika sang gadis kecil tak lagi kecil.
Ayahnya tak lagi yang terpenting.
Sebab ia telah memiliki kekasih hati.
Namun ayah tak pernah sakit hati.

Karena..”

Ayah tetaplah ayah dengan seribu cinta pada putrinya.
Selamanya si gadis kecil mendapat tempat terbaik di hati.
Karena cintanya tak pernah pudar dan mengenal lelah.."
Seperti ia juga tak pernah lelah dan lupa untuk berbisik..”

”Engkau gadis kecilku..,permata hatiku.”



Written by:Yoan Nababan/08 Januari 2010/Pkl.01:10 WIB

"Anda Yang Lupa!"

Anda yang mengatakan kemerdekaan kita pemberian Jepang!”
Maka saya katakan, bahwa anda hanya orang yang khilaf.
Atau bahkan anda adalah kumpulan orang yang patut dipertanyakan?”
Mengenai kebangsaan dan penghargaannya pada sejarah bangsa?”.

Saya bukan seorang fanatik terhadap negara dan antek pemerintah
Saya hanya memihak pada orang miskin, kaum marjinal, termasuk pahlawan!”
Jadi jika anda yang mudahnya mengatakan kemerdekaan kita hanyalah hadiah
Anda adalah orang yang belum layak untuk menjadi seorang warga negara!”

Anda bebas berbicara, tapi pikirkan kebenaran dan kenangan mereka!”
Mereka yang menderita, diperkosa, kelaparan dan bahkan menjadi sebatang kara!
Jika bagi anda itu bukan sebuah perjuangan, maka anda seorang kanibal yang tidak sadar.
Sebab anda membunuh mereka dengan menghapus segala catatan perjuangan mereka!”

Sejarah, suatu catatan mengenai masa lalu yang tidak terlepas dengan masa sekarang.
Tanpa masa lalu kita tidak akan ada, sadarkah anda yang sudah lupa akan daratan?”
Jangan lagi kita mudah mengatakan, kemerdekaan kita adalah hadiah semata..”
Sebab itu sama saja anda merendahkan harkat mereka yang pernah bertaruh nyawa.”

Jangan lagi anda tambahkan luka batin mereka, sebab mereka akan mati seketika!”
Sebab kebanggaan itulah yang membuat mereka tetap hidup sampai sekarang.
Meski mereka dahulu berjuang tanpa bayaran, bukan berarti mereka tak berharga!
Sebab bagaimanapun mereka telah menghabiskan masa mudanya di medan perang.”

Mereka yang berjuang untuk kita dahulu kala akan tersiksa jika mendengar anda!”
Yang masih hidup akan kehilangan harga diri, merasa tak berharga di tengah bangsa!
Sedangkan yang telah wafat terusik jiwanya, mereka menuntut dan tidak terima!”
Sebab tanah kuburnya masih basah.., namun jasanya telah habis bagai sekam terbakar!”

Tolong hargai mereka dengan sebuah penghargaan akan sebuah perjuangan..”
Cukuplah mereka hidup dibawah garis kemiskinan di tengah bangsa kita..”
Jangan membuat mereka tersinggung dan terhina oleh perkataan anda yang kenyang..”
Yang bahkan belum pernah merasakan penderitaan yang mereka rasakan!”

Cintailah bangsamu dengan menghargai sejarah bangsa dan perjuangan para pahlawan.
Cintailah bangsa ini dengan kritik disertai kerja nyata, bukannya sumpah serapah.
Cintailah bangsa ini dengan segenap jiwamu, karena ditengah bangsa engkau dibesarkan.
Cintailah bangsa ini dengan mencintai rakyat dan bukan pejabatnya, seperti aku mencintaimu saudaraku sebangsa..”
--------------

Jika kita butuh tiga setengah abad untuk lepas dari Belanda.
Tiga setengah tahun merdeka dari penyiksaan Jepang.
Maka yang harus kita ingat hanya satu hal saudara-saudara.."
Kobarkan semangat hingga akhir hayat, bahwa kita bisa merdeka dalam segala hal!"

Kita berjuang untuk kemerdekaan ini, dan dengan perjuangan juga kita mempertahankannya!

MERDEKA!!!

"Secangkir Kopi Hangat"

Tiga tahun lamanya cangkir itu tak berpindah.”
Diam di atas meja coklat, meja makan keluarga.
Ditinggalkan begitu saja sejak suatu pagi yang suram.
Suatu pagi yang dikenang lewat sebuah cangkir tak bertuan.”

Dahulu cangkir ini selalu terisi penuh oleh kopi hangat.
Dan hingga kini tetap berisi dengan kehangatan yang sama.”
Meski kehangatan sejati itu telah hilang semenjak suatu masa..”
Suatu masa mengenai seorang lelaki yang dipanggil ayah.”

Ayah adalah seorang lelaki yang kini tak diketahui kabarnya.
Seorang lelaki yang sejak dahulu dicinta ibu dengan segenap jiwa.
Namun tega meninggalkannya hanya demi sebuah kesenangan.
Sebuah kepergian yang menyisakan sebuah cangkir yang tak bergerak.

Cangkir itu diam tak bergerak, sengaja begitu sejak lama.
Namun isinya tak pernah dibiarkan mendingin begitu saja.
Sedikitnya dalam dua kali sehari ibu akan mengganti isinya.
Pagi dan malam hari, setia ia lakukan setiap harinya.."

Pernah aku bertanya dan berusaha menghentikan.
Namun ia hanya menjawab dengan lembut dan singkat;
Kita tidak pernah tahu kapan ayah kembali pulang ke rumah.”
Kita tidak pernah tahu, jadi kita harus selalu siap sedia.”
------------------------------------------------------(Hening)

Lalu air mataku mengalir dengan derasnya.."
Melihat kesetiaan ibu yang tak pernah pudar.."
Meski ia pernah menderita karena cintanya.."
Namun ia tak pernah tergerak untuk menyerah!"

Sebuah cangkir yang tetap terisi dengan kopi hangat.
Gambaran nyata mewakili perasaan ibu kepada ayah.."
Sebuah cinta yang terus mengalir dan terjaga kehangatannya.
Meski sang suami meninggalkannya bagai cangkir yang tak bergerak..”



Written by: Yoan Nababan/ 19 November 2009/ Pkl 02: 30 WIB

"Gadis Penantian"

Ini adalah sebuah kisah cinta dua anak manusia.
Sebuah kisah yang menggambarkan keagungan cinta.
Sebuah kisah yang hendaknya membuat kita sadar..”
Bahwa cinta tak pernah mengenal kata menyerah.”
Meski yang menjadi lawannya adalah kematian..”
=====================================

Di pesisir pantai Skotlandia diceritakan ada sepasang kekasih.’
Hubungan mereka indah.., penuh dengan tawa kebahagiaan.
Tak pernah sekalipun mereka terlibat pertengkaran hebat.
Yang ada hanya canda tawa menyertai percintaan mereka.
Sebuah kisah nyaris sempurna yang bisa diimpikan semua orang..”

Sang pemuda adalah seorang nelayan yang tekun dan cekatan.
Sedangkan sang pemudi adalah gadis lembut penjual bunga hias.
Sehabis pulang berjualan, sang pemudi akan pergi menuju pelabuhan.
Menyambut kepulangan kekasihnya dari berlayar ditengah lautan.
Hanya berteman sebuah lilin, ia menunggu kekasihnya hingga senja.
-----------------------------------------------------------------(Hening)

Menunggu.., pekerjaan yang membosankan bagi banyak orang.
Namun tidak bagi sang gadis yang begitu mencintai sang pemuda.
Dengan penuh kerinduan ia menunggu kilauan lentera kapal kekasihnya..”
Sebuah kilauan dari tengah horizon lautan yang akan tampak semakin dekat.
Dan ia akan tersenyum tiap kali memastikan itu adalah kapal kekasihnya.

Cinta.., sungguh kuat kuasanya memampukan seseorang.”
Hingga tak pernah sekalipun sang gadis berkeluh kesah.
Meski kegiatan ini telah ia jalani lima tahun lamanya.
Sebuah penantian yang yang dijalani dengan penuh cinta.
Hingga suatu hari.., tepatnya sehari sebelum natal dirayakan.”
-------------------------------------------------------------------(Hening)

Sore itu setelah pulang berjualan, ia hendak pergi ke pelabuhan seperti biasanya.
Tidak lupa juga ia membawa sebuah lilin sebagai penerangannya di pelabuhan.
Hari itu adalah sehari sebelum natal, dan ia berharap bertemu kekasihnya lebih awal.
Dengan sesekali bernyanyi ia menunggu kekasihnya, hingga senja berganti malam..”
Dengan sedikit kekhawatiran ia mulai berdoa, berharap kekasihnya tidak dalam bahaya..”

Udara yang dingin semakin menusuk saja, bahkan lilinnya pun hampir padam
Banyak kapal telah bersandar di pelabuhan, kecuali kapal kekasihnya tercinta.
Hal ini semakin merisaukan hatinya, sungguh begitu banyak ketakutan terlintas.
Hingga tengah malam pun menjelang, dan untuk sesaat ia pun tertidur lelah.
Dalam tidurnya itu, ia bermimpi melihat kapal kekasihnya tenggelam ditengah lautan.
---------------------------------------------------------------------(Hening)

Gadis itu terbangun dan menangis, ia hendak berteriak namun tak bisa.
Kesedihannya terlalu besar untuk dilampiaskan di tengah kesepian malam.
Yang bisa ia lakukan hanyalah menangis, sambil berharap kekasihnya baik-baik saja.
Dinginnya malam bahkan tak dihiraukan lagi oleh si gadis yang terus terjaga..”
Hingga malam berganti pagi, gadis itu tetap terjaga namun kekasihnya tak jua pulang.

Dengan hati yang sendu ia pun berlalu dan kembali pulang untuk bekerja.
Namun bukan berarti ia melupakan sang pemuda, karena seperti biasanya..”
Sang gadis kembali ke pelabuhan dan menanti seperti yang biasa ia lakukan.
Dengan sebuah lilin disampingnya ia menanti dan terus menanti kekasihnya.
Minggu berganti bulan dan bulan berganti tahun, namun sang pemudi tetap setia.
----------------------------------------------------------------------(Hening)

Hingga malam natal yang sama itu pun tiba, tepat setahun lama kenangnya.
Namun belum juga ada tanda kepulangan sang pemuda yang sangat ia damba..”
Hingga tiba-tiba di tengah kabut malam tampak seberkas cahaya di horizon lautan.
Dengan tersenyum bahagia sang pemudi menatap lekat-lekat apakah benar..”
Apakah benar yang dilihatnya adalah kapal kekasihnya, dan ternyata benar!”

Cinta.., ia berteriak gembira sambil melambaikan tangan kearah kapal.
Semuanya tampak seperti mimpi dan begitu indah untuk dilukiskan.
Sebuah kerinduan telah terbayar sudah, mengakhiri sebuah penantian panjang
Akhirnya ia dapat kembali bertemu dengan kekasihnya setelah sekian lama.
Namun sepertinya ini adalah pertemuan yang akan mengubah segalanya..”
------------------------------------------------------------------------(Hening)

Karena di keesokan harinya.., ketika orang hendak melakukan misa Natal.
Pelabuhan menjadi begitu ramai karena digemparkan sebuah peristiwa!”
Sesosok tubuh gadis muda terbujur kaku tak bernyawa di pinggir pelabuhan.
Wajahnya pucat, menandakan gadis ini mengalami kedinginan yang hebat.
Namun yang mengherankan adalah.., sebuah senyum penuh damai tersungging di bibirnya.

Sebuah senyum yang mengingatkan orang pada seorang gadis lembut nan setia.
Seorang gadis yang dikenal oleh orang banyak dengan panggilan; gadis penantian.."
Gadis yang melewatkan sore hari hingga paginya untuk menanti seorang pemuda.
Seorang pemuda yang pergi berlayar dan tak kembali jua hingga setahun lamanya.."
Namun tampaknya kini pemuda tersebut telah datang menjemputnya tadi malam.."

Karena dari senyumnya orang dapat menyimpulkan satu hal.."
Ia kini telah bertemu kembali dengan kekasih yang dinantinya.."
Di suatu tempat yang kekal.., dimana mereka tak akan lagi terpisah.
Tempat dimana mereka akan menjalani kebersamaan yang kekal untuk selamanya..”
YA.., UNTUK SELAMANYA."



Written by:Yoan Nababan/ 14 Desember 2009/ Pkl. 01:20 WIB

"APATIS

Jika tuan berbicara mengenai kemiskinan..”
Jangan pandang kami yang terlantar.”
Karena tuanlah yang miskin dan lapar!”
Kami mencari apa yang terbuang..”
Sedangkan tuan mencari yang orang punya.
Dan merampasnya jika tuan bisa!”

Jika tuan berbicara komitmen pembangunan.
Jangan tatap mata kami yang sudah muak.
Karena kami hanyalah orang yang terbuang.
Dan selalu menjadi korban dari kebijakan negara.
Dianggap remeh ketika sudah berkuasa..”
Namun dicari ketika menjelang pemilihan!”

Jika tuan berbicara tentang kepedulian.
Jangan berbicara pada kami yang lapar.
Karena yang kami perdulikan hanya makanan.
Sebab kami memang tak punya kesempatan..”
Dan itu karena satu hal yang tuan pasti sadar benar..”
Kami terlalu sibuk untuk menghindari penggusuran!”

Jika tuan berbicara mengenai pendidikan.
Jangan bicarakan itu keras-keras kesemua orang..”
Karena kami tahu, meski kami tamatan SMA sederajat.
Ilmu kami lebih banyak dari tuan-tuan sarjana..”
Sebab tuan membeli ijazah, sedangkan kami tidak!
Lagipula sekolah hanya sebatas gelar di mata anda!”

Jadi jika tuan ingin berbicara tentang kaum marjinal..”
Jangan buat seolah kami memang tuan perdulikan!”
Sebab ketika tuan membuang muka atas derita rakyat.
Disaat itu juga kami yang terlupa telah bersepakat..”
Kami akan menganggap anda sebagai angin lalu saja.
Karena kami terlalu lapar untuk perduli pada anda!”


Written by: Yoan Nababan/12 Desember 2009/ Pkl. 09:10 WIB

"Sebuah Pesan di Malam Natal"

Di suatu malam natal yang dingin dan kelam.
Seorang anak, tak lebih sembilan tahun usianya..”
Menatap keluar jendela, mengenang kedua orang tuanya..”
Orang tua yang meninggalkannya setahun silam..”
Dalam sebuah kecelakaan yang tak terduga oleh siapapun juga.”
-----------------------------------------------(Hening)

Hembusan angin malam makin menguat..”
Badannya yang kecil mulai mengigil kedinginan..”
Nafasnya mulai mengepulkan embun diantara hawa dingin.”
Sesaat.., tampak sesuatu yang berkilau memancar.”
Sebentuk air mata menetes dari pinggiran matanya..”
-----------------------------------------------(Hening)

Tampak kerinduan itu kembali membuka luka hatinya.”
Namun ia berjuang melawan kesedihan ditengah kesepiannya.”
Berusaha tegar, lebih tegar dari anak seusianya..”
Yang bisa ia lakukan hanya berdoa dan mulai mencari penghiburan.
Namun yang ada hanyalah sebuah Alkitab tua peninggalan ayahnya.

Masih terisak, ia mulai membuka Alkitab tua itu.
Jemari kecilnya menelusur.., hingga sebuah pembatas Alkitab terjatuh.”
Sebuah pembatas dari kertas yang berisikan ayat tulisan tangan..”
Sebuah ayat liturgi yang dituliskan ayahnya di waktu Paskah; dua tahun lalu..”
Sebuah ayat yang begitu berkesan hingga menggetarkan jiwanya..”

Aku tidak akan meninggalkanmu sebagai yatim piatu.
Aku datang kembali untukmu..”
Yohanes 14: 18
=====================

Air mata anak itu pun meleleh seketika, tak terkira banyaknya..”
Terharu dan setengah tidak percaya.., hanya sebuah ayat.”
Sebuah ayat yang ditulis tangan oleh ayahnya.., sebuah pesan.”
Sebuah pesan yang ditulis lebih dari dua tahun silam..”
Sebuah pesan yang menjawab kesedihan dan kesendiriannya..”

Ajaib, sungguh-sungguh keajaiban natal; pikirnya.”
Kini ayat itu seakan berbicara langsung kepadanya..”
Meneguhkan kembali sesuatu yang hampir dilupakannya..”
Bahwa ia tak pernah sendiri, dan memang ia tak sendiri!”
Karena di malam natal itu.., ayah dan ibunya tersenyum dari sorga untuknya.”


Written by: Yoan Nababan/ 09 Desember 2009/ Pkl. 03: 03 WIB

"Ketika Cinta Melawan Logika"

Kepada Pujaan Hatiku..
Di manapun engkau berada."

Aku mendengar tentang keraguan hatimu akan cintaku, dan itu sungguh meresahkanku.
Namun aku tak akan menyalahkanmu jika engkau masih tak percaya, mungkin akulah yang kurang meyakinkan.
Oleh karena itu aku ingin mengajukan beberapa hal mengenai cinta dan logika, sedikit cara untuk membuatmu dapat memahami dan percaya pada cinta ini.
Dan bila yang kutuliskan ini belum juga bisa membuatmu mengerti dan percaya, hanya satu hal yang dapat kukatakan; itu tak akan mengubah cintaku padamu!"
-----------------------------------------------------------------------(Hening)

*
Jika aku tak sempurna di mata jasmanimu.
Maka pejamkanlah matamu itu, dan lihatlah aku dengan mata hatimu.
Karena aku ingin engkau mendengarkan suara hatimu.."
Bukannya mempertimbangkan segala hal yang ada di pikiranmu.
-----------------------------------------------------------------------(Result)

(Karena hati adalah soal rasa.., bukan logika.)


**
Jika engkau belum juga mengerti apa yang kumaksud, renungkanlah ini..”
Untuk selamanya cinta tak akan bisa dirumuskan secara matematika.
Karena hitungannya akan salah dan salah!”
Sebab.., bila aku ditambah kamu bukanlah dua; melainkan satu.
-----------------------------------------------------------------------(Result)

(Begitulah rumusan cinta.., dan kuharap kamu mengerti bahwa cintamu lah satu-satunya yang kubutuh.)


***
Bila kamu tetap juga tak mau percaya dan masih meragu, maka lihatlah ini..”
Udara ada diantara kita, namun bisakah engkau melihat?
Begitu juga cinta diantara kita, tidak terlihat namun dapat terasa.
Dan aku yakin, meskipun engkau berkata tidak namun hatimu berkata; ya."
-----------------------------------------------------------------------(Result)

(Dan hatimu akan terus berteriak, selama bibirmu terus berkata tidak.)
========================================


Demikianlah surat ini kuakhiri dengan satu pesan terakhir untukmu.., mengenai satu hal saja.."

JANGAN PERNAH MENIMBANG CINTA DENGAN LOGIKA,
KARENA YANG ENGKAU AKAN DAPATI HANYALAH KERAGU-RAGUAN
DAN KERAGU-RAGUAN TIDAK PERNAH MEMBAWA ORANG PADA HIDUP YANG BAHAGIA.
-----------------------------------------------------------------------(Hening)

Masihkah engkau ragu?



Written by: Yoan Nababan/ 02 November 2009/ Pkl. 22:33. WIB.

"Kau Besertaku"

Ketika badai kehidupan melanda..”
Aku tahu satu hal.., Engkau lah pengharapanku.
Ketika aku merasa sendiri dan bimbang..”
Kehilangan pegangan dan haluan dalam hidup ini..”
Aku yakin satu hal.., Engkau akan datang meneguhkanku!”

Ketika badai terus menerpa bahtera hidupku..”
Aku mulai takut dan gentar.., seluruh alam seakan menerkam!”
Engkau pun datang dan berjalan di atas masalahku..”
Menenangkan serta takjubkanku akan besarnya kuasaMU.
Sungguh.., Engkau berkuasa atas segala perkara!”

Karena kekelaman dan kuatnya badai membuatku gentar..”
Namun engkau datang tepat pada waktunya.
Karena putus asa hampir melandaku yang bermasalah..”
Namun engkau menuntunku dan melegakanku
Sebab itulah aku yakin.., Engkau besertaku.”

Ya.., Engkau besertaku.”
Aku yakin Engkau besertaku!”
Dan segala perkara akan kutanggung di dalam namaMu.
Karena Engkau besertaku.., maka teguhlah aku”
Engkau besertaku, ku tahu itu pasti..”



Written by: Yoan Nababan/ 02 Desember 2009/ Pkl. 08: 09. WIB