Saat itu aku menatap langit.
Berpikir tentang nasib diri.
Mengapa semua seperti ini.
Hampa diri terasa tak berarti..”
Ingin aku lenyap saja..”
Menghilang dari dunia!”
Melepas beban mendera.
Dalam sayup udara bebas.
Aku ingin lenyap saja!”
Hampa hidupku terasa..”
Dada sesak mau pecah.
Seribu beban menyiksa..”
-----------------------------(Hening)
Lalu tiba-tiba ada sebuah kuasa.
Aku bagaikan melayang di udara.
Baru saja aku berucap, terjadi seketika.
Aku kini hanyalah sekumpulan udara!”
Menyesal diri tiada lagi gunanya.
Kini aku benar benar lenyap seketika.
Hanya kumpulan udara tanpa beban.
Namun semua terasa lebih hampa.
Tiada berkehendak dan tiada berbeban..”
Hanya mengikut kemana angin membawa.
Sungguh aku menyesal namun tiada guna.
Sekarang aku lenyap, untuk selamanya..”
Written by:Yoan Nababan/09 Januari 2010/ Pkl. 22:11 WIB.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dan kritik.
Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.
Terimakasih
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.