Kebenaran itu bagai sebuah bom waktu yang menunggu orang mengamini kebenaran tersebut atau menjadi granat pembunuh bagi dirinya sendiri.
=================
Hening
=================
Banyak orang berbicara mengenai masalah Negara ini, semakin banyak dibicarakan maka semakin banyak masalah yang harus dihadapi.
Salah satunya adalah menghadapi ribuan bibir yang bercuap memenuhi layar televisi dan juga aneka media masa yang ada di negri ini.
Saya percaya mereka adalah lulusan terdidik, beberapa merupakan tamatan terpintar yang terakreditasi mumpuni dibidang masing-masing.
Namun sayangnya kita juga harus sadar bahwa membawahi kaum terdidik seperti ini lebih sulit dibandingkan mengurus seekor sapi liar.
=================
Saya tidak mengabaikan bahwa perlu orang pintar di negri ini untuk mengarahkan kita menuju Indonesia yang lebih baik dari hari ini.
Tapi saya lebih percaya bahwa suatu bangsa dapat maju jika setiap orang memiliki kerendahan hati dan kepercayaan satu sama lain.
Banyak orang pintar mengatakan bahwa diperlukan kepemimpinan dan kharisma dalam hal ini, tapi benarkah hal ini saudaraku terkasih?
Saya harus jujur mengatakan hal ini, orang pintar adalah orang yang sangat sulit untuk mengakui dan menghargai kejeniusan orang lain.
================
Insting orang pintar tidak jauh berbeda dengan insting seorang raptor purbakala yang mengintai dan mencari kelemahan dari mangsanya.
Karena itu saya katakan sangat diperlukan seorang pemberani untuk membawahi orang-orang pintar ini, orang yang berhati dingin sekali.
Saya tidak sedang menyebut bahwa pemimpin yang kita butuhkan adalah seseorang yang berdarah dingin memimpin dengan tangan besi.
Tapi seorang pemimpin yang tidak memiliki kalkulasi pintar dan spekulasi keuntungan pribadi dari setiap keputusan penting yang diambil.
===============
Ia tidak mencari popularitas dan membangun image, apalagi khawatir akan penilaian orang-orang yang siap menghabisi kariernya nanti.
Ia hanya melakukan apa yang ia anggap benar dan terbaik untuk negrinya, berani maju paling depan dan tidak suka kompromi sana-sini.
Sebab pemimpin ini tidak sedang membangun image dan mencari popularitas, melainkan mengorbankan diri untuk apa yang disebut VISI!
Mereka mengawali segalanya dengan Revolusioner, menjalankan dengan Kontroversial dan mengakhirinya dengan Dramatikal!
===============
Hening
===============
Itulah sebabnya seorang Kennedy ditembak, Soekarno disekap dan Gorbachev diasingkan.
Bagi mereka ada sebuah VISI yang harus dijalankan, sebuah ide baru menuju era yang baru.
Karena itu saya katakan kembali.."
Kebenaran dari sebuah VISI itu bagai sebuah bom waktu yang menunggu orang mengamininya.
Atau berbalik menjadi granat pembunuh bagi dirinya sendiri, tanpa ada satu orangpun perduli.."
Tapi sekali lagi.., PEMIMPIn INI TIDAK PEDULI!
^_^
Written by: Yoan Nababan/ 15 Oktober 2010/ Pkl. 01: 10 WIB

=================
Hening
=================
Banyak orang berbicara mengenai masalah Negara ini, semakin banyak dibicarakan maka semakin banyak masalah yang harus dihadapi.
Salah satunya adalah menghadapi ribuan bibir yang bercuap memenuhi layar televisi dan juga aneka media masa yang ada di negri ini.
Saya percaya mereka adalah lulusan terdidik, beberapa merupakan tamatan terpintar yang terakreditasi mumpuni dibidang masing-masing.
Namun sayangnya kita juga harus sadar bahwa membawahi kaum terdidik seperti ini lebih sulit dibandingkan mengurus seekor sapi liar.
=================
Saya tidak mengabaikan bahwa perlu orang pintar di negri ini untuk mengarahkan kita menuju Indonesia yang lebih baik dari hari ini.
Tapi saya lebih percaya bahwa suatu bangsa dapat maju jika setiap orang memiliki kerendahan hati dan kepercayaan satu sama lain.
Banyak orang pintar mengatakan bahwa diperlukan kepemimpinan dan kharisma dalam hal ini, tapi benarkah hal ini saudaraku terkasih?
Saya harus jujur mengatakan hal ini, orang pintar adalah orang yang sangat sulit untuk mengakui dan menghargai kejeniusan orang lain.
================
Insting orang pintar tidak jauh berbeda dengan insting seorang raptor purbakala yang mengintai dan mencari kelemahan dari mangsanya.
Karena itu saya katakan sangat diperlukan seorang pemberani untuk membawahi orang-orang pintar ini, orang yang berhati dingin sekali.
Saya tidak sedang menyebut bahwa pemimpin yang kita butuhkan adalah seseorang yang berdarah dingin memimpin dengan tangan besi.
Tapi seorang pemimpin yang tidak memiliki kalkulasi pintar dan spekulasi keuntungan pribadi dari setiap keputusan penting yang diambil.
===============
Ia tidak mencari popularitas dan membangun image, apalagi khawatir akan penilaian orang-orang yang siap menghabisi kariernya nanti.
Ia hanya melakukan apa yang ia anggap benar dan terbaik untuk negrinya, berani maju paling depan dan tidak suka kompromi sana-sini.
Sebab pemimpin ini tidak sedang membangun image dan mencari popularitas, melainkan mengorbankan diri untuk apa yang disebut VISI!
Mereka mengawali segalanya dengan Revolusioner, menjalankan dengan Kontroversial dan mengakhirinya dengan Dramatikal!
===============
Hening
===============
Itulah sebabnya seorang Kennedy ditembak, Soekarno disekap dan Gorbachev diasingkan.
Bagi mereka ada sebuah VISI yang harus dijalankan, sebuah ide baru menuju era yang baru.
Karena itu saya katakan kembali.."
Kebenaran dari sebuah VISI itu bagai sebuah bom waktu yang menunggu orang mengamininya.
Atau berbalik menjadi granat pembunuh bagi dirinya sendiri, tanpa ada satu orangpun perduli.."
Tapi sekali lagi.., PEMIMPIn INI TIDAK PEDULI!
^_^
Written by: Yoan Nababan/ 15 Oktober 2010/ Pkl. 01: 10 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan memberi komentar dan kritik.
Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.
Terimakasih
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.