Rabu, 15 Desember 2010

"Duka Anak Tropika"

Percuma memiliki seribu pulau.
Jika rumahku pun selalu digusur.


Apa gunanya bertanah sesubur ini.
Namun perut lapar tak berisi nasi.


Untuk apalah memiliki perairan luas.
Jika lauk dipiring tak termakan puas.


Mengapa pula harus berlimpah hujan.
Jika hanya tuk menderita kebanjiran.



Dan haruskah berlimpah mata air.
Jika air mata yang justru mengalir?

====================
Hening
====================


Negaraku berderet gugusan pulau
Tapi rakyat tinggalnya tak menentu.


Bangsaku gemah ripah loh jinawi.
Tapi habis termakan wabah korupsi.


Moyangku adalah pelaut nan handal.
Namun cucunya hanya buruh kapal.


Beginilah nasib anak bangsa suhu tropika.
Siang panas terbakar malamnya kehujanan.


Inilah tanah airku tanah tumpah darah.
Tempat air mataku mengalir berduka.



Written By: Yoan Nababan/ 16 Agustus 2010/ 22: 33 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dan kritik.

Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.

Terimakasih

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.