Kamis, 16 Desember 2010

"SADAR PANCASILA"

Mereka bukan generasi yang tahu artinya persatuan.
Mereka hanyalah generasi yang lupa sejarah bangsa.

==================
Hening
==================

Mereka bangga sekali menyebut khilafah.
Tapi sholat dan keimanannya pun kurang.

Mereka mengaku negarawan yang bermoral.
Tapi tak segan merampas hak kaum marjinal.

Mereka meminta untuk dapat diperlakukan sama.
Tapi seringkali bertindak seperti berbeda bangsa!

Mereka ingin menegakkan demokrasi dan kebebasan.
Tapi mereka lupa bahwa bangsa kita ini bukan liberal!

Mereka meminta kesejahteraan buruh dan rakyat miskin kota.
Tapi mereka lupa bahwa kita bukan bangsa buruh dan terlunta!

====================
Hening
====================

Kita sepakat Pancasila sebagai dasar Negara?
Lalu mengapa masih ada bebas menggugat?

Kita mengaku Negara hukum serta manusiawi?
Lalu mengapa masih pilih kasih dalam mengadili?

Kita ingin diperlakukan sama dihadapan Negara?
Lalu mengapa kita masih membuat batas sosial?

Kita ingin menegakkan demokrasi musyawarah di negri ini?
Lalu mengapa yang kita terapkan liberalisme system voting?

Kita mengaku memperjuangkan keadilan social?
Atau hanya perjuangan kelas seperti Karl Marx?

=====================
Hening
=====================

Kita adalah Negara yang ber Tuhan, bukan Negara yang berlandaskan Agama!
Kita adalah bangsa yang manusiawi yang menjunjung hukum dan kemanusiaan!
Kita berbeda namun dipersatukan oleh satu kesepakatan bersama, PANCASILA!
Kita bermusyawarah untuk menjaga kekeluargaan bukan mencari kemenangan!
Kita bersatu membangun bangsa, bukannya saling memperjuangkan kelasnya!

----------------
RENUNGKAN!
----------------

Jadi tepat jika saya katakan bahwa mereka bukan generasi yang tahu artinya persatuan.
Mereka hanyalah generasi yang lupa sejarah bangsa.

Mereka lupa bahwa Pancasila itu berisi lima butir, bukan difragmentasi sesuka hatinya.
Itu sebabnya generasi ini tidak akan pernah sadar..”

Sebelum mereka tahu apa itu PANCASILA!


Written by: Yoan Nababan/ 03 Oktober 2010/ Pkl 02: 10 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan memberi komentar dan kritik.

Sebagaimana perkataan menunjukkan watak, oleh itu harap menjaga etika dan menghindari SARA.

Terimakasih

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.